Liputan6.com, Jakarta Berhenti mengonsumsi ganja selama masa kehamilan tidak lantas telah menyelamatkan nyawa bayi di janin. Sebab, ganja tidak dapat dihilangkan dengan cepat dari aliran darah ibu dan lemak janin. Oleh sebab itu, paparan janin terhadap THC akan terus berlanjut sekalipun sang ibu udah berhenti menggunakannya.
Advertisement
Selain itu, sebuah penelitian juga memperoleh hasil bahwa gangguan pertumbuhan dan perkembangan saraf jangka panjang tetap dapat terjadi setelah bayi dilahirkan. Pada kasus penggunaan ganja di trimester pertama kehamilan, ditemukan adanya masalah dalam berbahasa dan berpikir pada anak yang dilahirkan saat berusia 6 tahun.
Anak yang dilahirkan juga dapat mengalami gangguan memori jangka pendek dan kecerdasan yang rendah jika ganja dikonsumsi pada trimester kedua.
Hasil evaluasi terhadap anak yang lahir dari ibu yang menggunakan ganja sepanjang kehamilan juga menunjukkan tingginya gejala depresi pada anak saat menginjak usia 10 tahun.
Telah banyak data yang menunjukkan penggunaan ganja dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu hamil dan janin yang dikandung. Hal ini juga berlaku bila orang di sekitar ibu hamil yang mengonsumsinya. Untuk itu, jalan terbaik tentulah menghindarinya sebaik mungkin.
Penulis : Dr Atika / Klik Dokter