Anak balita ketika akan ditimbang, diukur tinggi badan di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Tidak hanya penduduk Asmat di Papua, penduduk Kaduhejo, Pandeglang, sekitar 80 km dari Ibukota Jakarta, juga terindikasi masalah malnutrisi. (Foto:Istimewa)
Anak balita menangis saat ditimbang di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Dengan puluhan penduduk mengalami gizi kurang, gizi buruk dan beberapa anak sudah divonis stunting, ini menjadi gambaran bagaimana sulitnya mencegah stunting. (Foto:Istimewa)
Anak balita bersama ibunya di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Kondisi gagal tumbuh kronis yang irreversible, tanpa pengetahuan orang tua, tenaga kesehatan, serta fasilitas dan ketersediaan pangan yang memadai. (Foto:Istimewa)
Anak balita menangis ketika akan ditimbang, diukur tinggi badan di Puskesmas, Pandeglang (14/9). Tidak hanya penduduk Asmat di Papua, penduduk Kaduhejo, Pandeglang, sekitar 80 km dari Ibukota Jakarta, juga terindikasi masalah malnutrisi. (Foto:Istimewa)
Anak balita ketika akan ditimbang, diukur tinggi badan di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Tidak hanya penduduk Asmat di Papua, penduduk Kaduhejo, Pandeglang, sekitar 80 km dari Ibukota Jakarta, juga terindikasi masalah malnutrisi. (Foto:Istimewa)
Anak balita menangis saat ditimbang di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Dengan puluhan penduduk mengalami gizi kurang, gizi buruk dan beberapa anak sudah divonis stunting, ini menjadi gambaran bagaimana sulitnya mencegah stunting. (Foto:Istimewa)
Anak balita digendong ibunya ketika akan ditimbang, diukur tinggi badan di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). (Foto:Istimewa)
Anak balita bersama ibunya di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). Kondisi gagal tumbuh kronis yang irreversible, tanpa pengetahuan orang tua, tenaga kesehatan, serta fasilitas dan ketersediaan pangan yang memadai. (Foto:Istimewa)
Ekspresi anak balita ketika akan ditimbang, diukur tinggi badan di Puskesmas, Kaduhejo, Pandeglang (14/9). (Foto:Istimewa)