Setiap Hari, Bulog Serap 400 Ribu Ton Gabah Petani

Bulog menyiapkan anggaran sekitar USD 45 miliar untuk masa sewa gudang hingga akhir tahun.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Sep 2018, 13:20 WIB
Bulog tak perlu melakukan operasi pasar beras. Karena jika stok beras di pasar berlebih, akan beresiko bagi petani.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog terus melakukan penyerapan gabah petani di berbagai daerah sentra tanaman padi. Saat ini, volume penyerapan gabah tersebut sebesar 400 ribu ton per hari.

Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo mengatakan, salah satu wilayah yang tengah memasuki masa panen yaitu Sulawesi Selatan.

"Kalau melihat situasi pengadaan (gabah) ini masih masuk. Dari dalam negeri (petani) itu 400 ribu ton per hari. Seperti di Sulawesi Selatan panen masih ramai. Kalau dari impor kalau tidak salah sudah masuk sekitar 1 juta ton," ujar dia saat di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Namun demikian, dia memperkirakan pada November-Desember penyerapan gabah yang dilakukan Bulog akan menurun. Sebab, sebagian besar daerah memasuki masa tanam sehingga hanya sedikit yang panen.

‎"November-Desember berkurang penyerapannya karena dari daerah sudah agak turun (panennya)," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Sewa Gudang

Pekerja memanggul karung Beras milik Badan Urusan Logistik (Bulog) di Gudang Bulog kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/6). Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,1 juta ton. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, Direktur Pengadaan Perum Bulog Bachtiar mengungkapkan, untuk menampung beras yang diserap dari dalam negeri dan impor, pihaknya harus menambah kapasitas gudang dengan menyewa gudang, salah satunya milik TNI Angkatan Udara.

Untuk itu, Bulog menyiapkan anggaran sekitar USD 45 miliar untuk masa sewa hingga akhir tahun.

"Sewa biayanya Rp 90 ribu per ton per hari per meter. Ada yang Rp 90 ribu, Rp 70 ribu. Total biaya sewa besar sampai Rp 45 miliar lebih. Untuk periode 6 bulan akhir tahun ini. Untuk beras lokal dan impor. Sewa dari gudang di Cikande, Reog, Karawang. Jakarta sudah penuh sampai perlu sewa ke luar Jakarta," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya