Liputan6.com, Jakarta - Usai terpilih sebagai Presiden Asosiasi Pemerintah Kota dan Daerah Se-Asia Pasifik atau United Cities and Local Goverment (UCLG) Asia Pasific (Aspac) periode 2018-2020, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma mengajak delegasi Kepala Daerah (Wali Kota/Bupati) UCLG Aspac menanam pohon bersama di eks insenerator Taman Harmoni Keputih Surabaya, Sabtu (15/9/2018).
Total sebanyak 100 batang pohon dengan lima jenis tanaman yang ditanam di lokasi ini. Kegiatan ini, sebagai simbol semangat untuk saling menghargai, mendukung dan membantu satu sama lain, untuk pengembangan menuju kota yang berkelanjutan di Asia-Pasifik.
Advertisement
Sebelum menanam pohon, Risma mengajak delegasi untuk jalan-jalan mengelilingi Taman Harmoni. "Bapak ibu sekalian, tempat ini dulunya adalah TPA sampah. Kurang lebih 25 tahun tidak digunakan. Kemudian saya mencoba dengan segala keterbatasan dana, mengubah eks TPA sampah ini menjadi taman kota," tutur Risma kepada para delegasi.
Risma mengungkapkan, Taman Harmoni seluas sekitar 60 hektar ini dulunya merupakan tempat permukiman kumuh. Ia kemudian berinisiatif menjadikan kawasan ini menjadi taman dan membangun rumah susun untuk relokasi rumah-rumah warga.
"Tadi malam Bapak Ibu menyusuri sungai, sepanjang itu dulunya juga rumah-rumah kumuh. Namun kami pindahkan ke rusun sini," papar Risma.
Disekitar Taman Harmoni, juga terdapat sebuah eks insenerator. Namun, sejak eks TPA sampah Keputih ditutup, alat tersebut sudah tidak lagi difungsikan.
Menurut Risma, di TPA yang baru itu, pemkot dapat menghasilkan 11 megawatt (MW) listrik. Bahkan, ia juga memastikan akan mengubah bekas eks insenerator itu menjadi co-working space.
Karena, menurut Risma pada tahun 2040 nanti, dunia akan mengalami bonus demografi. Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan berbagai program untuk menghadapi hal tersebut.
Memberi Inspirasi
Salah satunya yakni membangun co-working space, tempat berkumpulnya anak-anak muda kreatif di Surabaya.
Sejak awal ia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ia mengaku terus berupaya mengurangi tumpukan sampah di TPA. Salah satunya yakni, dengan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi bersama pemerintah kota, dalam mengolah limbah sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat
Usai melakukan menanam pohon, beberapa delegasi UCLG, empat diantaranya dari Bangladesh, India, Korea Selatan, dan Filipina melanjutkan perjalanan ke beberapa tempat wisata di Kota Surabaya.
Mereka menikmati beberapa paket wisata yang sudah disediakan Pemkot Surabaya. Seperti Taman Bungkul, Kampung Margorejo, Kampung Ketandan, dan Taman Prestasi.
Selama 15 menit di Taman Bungkul, delegasi melanjutkan perjalanan ke Kampung Margorejo. Setibanya disana, delegasi disambut warga dengan iringan musik patrol dari karang taruna setempat. Tampak para delegasi ikut berjoget bersama warga dan sangat suasana sangat cair.
"Saya terpikat dengan kehjiauan kampung margorejo. Sebuah kerja yang hebat dari warga sekitar. Sangat terinspirasi," kata delegasi asal Bangladesh, Uddin Muhammad Muslem.
Selanjutnya, delegasi beranjak ke Kampung Ketandan. Delegasi asal India Dr. Pal Tapas mengaku senang dan kagum dengan suasana kampung Ketandan Surabaya.
Sembari berfoto, mereka langsung masuk ke dalam pendopo lalu duduk melingkar mendengar penjelasan dari ketua karang taruna Kampung Ketandan Yusron.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement