Liputan6.com, Jakarta - Benjamin Franklin, Bapak Bangsa Amerika Serikat (AS), pernah mencetuskan sepenggal kalimat yang kini menjadi pepatah ternama.
"Hanya ada segelintir hal yang bersifat 'pasti' dalam hidup ini; (membayar) pajak dan kematian," tulis Franklin dalam surat yang diperuntukkan kepada Jean-Baptiste Leroy pada 1789.
Terkhusus soal kematian, maut memang tak pandang bulu, pasti akan terjadi kepada siapa pun yang bernapas.
Namun, di samping sifatnya yang "pasti", kematian juga penuh dengan misteri.
Baca Juga
Advertisement
Di samping kesaksian klise tentang 'proses maut menjemput' --di mana sejumlah orang kerap menceritakan tentang "berhadapan dengan cahaya putih, seperti berada di ujung terowongan"-- belum ada satu manusia pun yang mampu mendeskripsikan pengalaman tentang kematian.
Akan tetapi, ada sejumlah orang yang mengklaim mampu menggambarkan mengenai apa yang dirasakan oleh orang yang mati -- atau setidaknya, mereka yang nyaris meninggal, tapi berkat bantuan medis berhasil lolos dari ajal, sebuah fenomena yang disebut near-death experience (NDE).
Beberapa di antaranya mengutarakan pengalaman tersebut ke situs forum internet Reddit, dan pengakuan mereka sangat bervariasi. Berikut 4 di antaranya, seperti Liputan6.com kutip dari outlet surat kabar Skotlandia, The Daily Record, Minggu (16/9/2018).
Simak video pilihan berikut:
Penjelasan Ilmiah
Sebelum masuk ke pengalaman sejumlah orang, ada baiknya jika terlebih dahulu mengulas sisi ilmiah dari near-death experience (NDE).
Sam Parnia, Direktur Riset Bidang Resusitasi di Stony Brook University School of Medicine, Amerika Serikat, melakukan salah satu penelitian tentang fenomena near-death experience pada sejumlah pasien kritis yang pernah menerima penanganan resusitasi.
Sebagai bagian dari riset, Parnia mewawancarai lebih dari 100 orang yang telah dihidupkan kembali setelah mengalami serangan jantung fatal. Hampir separuh dari seluruh subjek penelitian mengaku bahwa sekelebat memori masa lalu terlintas di dalam benar mereka kala mengalami momen di ambang kematian.
Hasil penelitian yang dipublikasi dalam Journal of Resuscitation pada Desember 2014 itu mengelompokkan berbagai memori yang dialami oleh para subjek penelitian. Pengelompokkan itu, menurut Parnia, dapat menjadi salah satu bukti bahwa kematian merupakan sebuah pengalaman yang jauh lebih beragam.
Memori tersebut meliputi:
- Berbagai macam ketakutan dan paranoia
- Melihat binatang dan tumbuhan
- Melihat sinar terang
- Menjadi korban kekerasan dan persekusi
- Deja vu (mengalami pengalaman yang berulang)
- Melihat anggota keluarga
- Mengenang kembali momen-momen sebelum resusitasi
Terkait mengenang kembali momen-momen sebelum resusitasi, Parnia menilai bahwa temuan itu tergolong menarik. Sebab, pada sebagian besar pasien resusitasi, individu tersebut seharusnya tak lagi sadar dan mampu mengenang momen-momen sebelum dirinya masuk dalam kondisi kritis.
"Otak tak lagi berfungsi saat jantung berhenti berdetak. Biasanya saat memasuki detik ke-20 hingga ke-30," kata Parnia.
"Namun, dalam beberapa kasus (hanya sekitar 2 persen), ada beberapa pasien yang masih memiliki kesadaran dan terus berlanjut sampai tiga menit, atau memasuki periode ketika jantung tak lagi berdetak," kata Parnia memaparkan pengalaman para subyek penelitian di ambang kematian.
Advertisement
1. Perasaan Paling Perih
Salah seorang subyek penelitian Sam Parnia mengatakan, "Saya takut, saya diberi tahu bahwa saya akan meninggal. Dan satu-satunya memori yang tebersit dalam pikiran saya adalah kata terakhir yang saya ucapkan."
Subyek penelitian lain mengaku bahwa dirinya merasakan siksaan fisik yang cukup terperih semasa saat mengalami "near-death experience".
"Saya merasa seperti diseret ke dalam air dan tenggelam. Saya tidak bisa berenang. Sungguh mengerikan," tambahnya.
Tak semua pengalaman bersifat buruk. Sekitar 22 persen pasien memiliki pengalaman yang menyenangkan, seperti melihat tanaman dan hewan, keluarga mereka, atau hanya merasakan cahaya hangat sebelum akhirnya akhirnya ajal menjemput.
2. Cahaya Hitam atau Putih
Adam Withnall, kolumnis untuk media Inggris The Independent menulis ulasan tanggapan yang panjang dan komprehensif dalam sebuah forum internet di situs Reddit yang membahas soal NDE.
Ringkasnya, secara keseluruhan, menemukan bahwa memori seputar "near-death experience" dapat dikelompokkan secara luas ke dalam tiga kategori.
"Ada orang-orang yang sama sekali tidak merasakan apa-apa; mereka yang memiliki pengalaman cahaya dan interaksi dengan orang lain; dan mereka yang merasa bisa melihat apa yang terjadi di sekelilingnya saat mereka 'mati' tanpa bisa melakukan apa pun," kata Withnall.
Seorang yang lain menulis, "Dunia saya menjadi lembut dan berkabut dan semuanya memudar menjadi hitam. Hal berikutnya yang saya ingat adalah membuka mata dan mendengar seorang dokter berkata 'kita berhasil menghidupkannya kembali'."
Ada pula yang mengaku bahwa "Saya melihat ketiadaan, hitam, lama kosong, tapi saya merasa seperti segala sesuatu yang hebat dan tidak ada yang salah sama sekali. Seperti alam baka."
Advertisement
3. Seperti Membaca Buku
Seorang pengguna Reddit, monitormonkey, pada lima tahun lalu mengklaim menjalani operasi besar di mana dia kehabisan darah, menyebabkan dia meninggal selama beberapa menit.
"Saya terbangun dalam apa yang tampak seperti ruangan, tetapi tidak ada bintang atau cahaya. Saya tidak melayang juga tak bisa berbicara, saya hanya ada di sana."
"Saya tidak merasa panas atau dingin, lapar atau lelah - hanya merasakan hal netral yang damai. Saya tahu ada cahaya dan cinta di suatu tempat di dekatnya tetapi saya tidak punya dorongan atau perlu segera pergi ke sana."
"Saya ingat memikirkan hidup saya, tapi itu tidak seperti montase. Lebih seperti sayaiseng membalik-balik buku dan potongan-potongan kliping di sana-sini.
"Apa pun itu, itu mengubah pikiran saya pada beberapa hal. Saya masih takut meninggal, tapi saya tidak khawatir tentang apa yang terjadi setelah itu."
4. Hampa
Setelah mengalami kecelakaan motor yang cukup parah, seorang akun pengguna Reddit bernama Rullknuff mengaku mengalamai 'meninggal sesaat, di mana napas dan denyut nadinya berhetni, serta merasa kaku dan kram.
Sebagai buntut dari kecelakaan sepeda motor, napas dan nadi Rullknuf berhenti dan dia pergi "kram dan kaku". Setelah dua menit, temannya berhasil menyadarkannya.
"Bagi saya itu hanya gelap hampa. Tidak ada mimpi, tidak ada 'visi', hanya tidak ada."
Setelah dua menit, temannya berhasil melakukan resusitasi.
"Rupanya saya bertanya lebih dari sepuluh kali apa yang terjadi. Setelah itu semua, saya hanya merasa senang tetap bisa hidup hari ini."
Advertisement