Liputan6.com, Jakarta - Indonesia kehilangan seorang musikus besar sekaligus seorang pendakwah, Debby Nasution. Debby Nasution, kakak musikus Keenan Nasution sekaligus salah satu pendiri Gank Pegangsaan dan anggota Giant Step, mengembuskan napas terakhirnya pada Sabtu (15/9/2018).
Debby Nasution dimakamkan di TPU Pasir Putih, Sawangan, Depok Jawa Barat, Minggu (16/9/2018). Saat pemakaman, sahabat-sahabat Debby Nasution semasa hidupnya pun turut mengantarkan jenazah Debby Nasution ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Dalam kesempatan itu salah satu sahabatnya, Eros Djarot, mengungkapkan bagaimana sosok Debby Nasution di matanya.
Baca Juga
Advertisement
"Buat saya, dia seorang ulama sebenarnya. dia tak pernah menyebut dirinya ulama, tetapi pengetahuannya jauh lebih besar dari pengakuannya. dia cuma mengaku seniman biasa, tetapi buat saya dia seorang ulama besar," kata Eros Djarot.
Penghargaan
Di bidang musik, Debby Nasution adalah seorang yang jenius. Berkat kejeniusannya itu, Eros Djarot ingin memberikan sebuah penghargaan untuk Debby Nasution di bidang musik.
"Dia juga seorang jenius di musik dan orang yang selalu enggak mau menonjolkan kebisaannya. Itu ciri-ciri orang yang layak kita hormati. Tapi negara ya kayak gini, maka tadi atas nama negara, saya sudah minta izin, memberikan penghargaan ke dia," ujar Eros Djarot.
Advertisement
Kagum
Eros Djarot sangat mengapresiasi kejeniusan Debby Nasution di bidang musik meski tidak pernah sama sekali sekolah musik. Eros Djarot mengakuinya karena memang dirinya berkesempatan untuk bekerja bersama dengan Debby Nasution untuk sebuah proyek.
"Dia memang jenius. Dia otodidak semua, dia bikin lagu sama saya, "Badai Pasti Berlalu". di Badai itu kan ada "Khayalku", "Angin Malam", "Semusim", itu sama dia dan dia otodidak, bukan sekolah musik, dia enggak ada sama sekali sekolah musik. Ngaji pun begitu, luar biasa pengetahuan dia sangat (luas)," tutup Eros Djarot.