Liputan6.com, Jakarta - Musikus hebat sekaligus pendakwah, Debby Nasution, telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pasir Putih, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Minggu (16/9/2018). Seperti diketahui, Debby Nasution mengembuskan napas terakhir pada Sabtu (15/9/2018).
Saat pemakaman, para sahabat menyempatkan hadir untuk mengiringi kepergian Debby Nasution. Beberapa di antaranya adalah Eros Djarot, Slamet Rahardjo, Neno Warisman, hingga Adhyaksa Dault.
Dalam kesempatan itu, Slamet Rahardjo menyempatkan untuk memberikan beberapa kalimat mengiringi kepergian Debby Nasution.
Baca Juga
Advertisement
"Atas izin masyarakat film, saya minta izin mewakili, saya ingin memberi kesaksian, selama kami berteman, yang saya bisa pastikan, Debby orang baik. Kita akan bertemu lagi, entah kapan. Pergilah Debby, kematian adalah keniscayaan, bagaimana kamu pergi itu lebih penting. Kamu pergi memberi yang terbaik untuk sesama dan Allah," kata Slamet Rahardjo, di depan makam Debby Nasution.
Hormat
Kemudian, Slamet Rahardjo mengangkat tangannya untuk memberikan hormat di depan makam Debby Nasution.
"Aku ingin menangis tapi aku tahan, karena kamu pergi sebagai pahlawan. Aku tak mau menangis, karena pahlawan tak boleh ditangisi tapi dihormati," kata Slamet Rahardjo.
Berbeda dari Slamet Rahardjo, sang adik, Eros Djarot justru pecah tangisnya saat harus mengucapkan selamat tinggal pada sahabatnya, Debby Nasution.
Advertisement
Tak Mau Mati di Tempat Tidur
Eros Djarot bercerita mengenai pengalamannya dengan Debby semasa hidup. Debby pernah mengatakan kepada Eros Djarot soal keinginannya untuk tidak meninggal di tempat tidur.
"Dia pernah bilang, 'Saya enggak mau mati di tempat tidur'. Itu terjadi. Saya kehilangan teman bertanya. Anak-anak dengar, ayahmu itu punya ilmu banyak tapi selalu bilang tidak tahu apa-apa. Itu sifat ulama yang sebenarnya. Debby kamu sebenarnya...," ujar Eros Djarot tanpa bisa menyelesaikan kalimatnya lantaran tak kuat menahan tangis.