Ratusan Rumah Warga Medan Terendam Banjir hingga 2 Meter

Luapan sungai menyebabkan sejumlah wilayah di Medan terendam banjir, ratusan warga pun terpaksa mengungsi.

oleh Reza Efendi diperbarui 16 Sep 2018, 17:03 WIB
Banjir di Medan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - Hujan lebat yang melanda Kota Medan dan sekitarnya sejak Sabtu, 15 September 2018, mulai pukul 18.00 WIB hingga Minggu (16/9/2018), menyebabkan sejumlah sungai meluap.

Akibat meluapnya sejumlah sungai yang ada di Kota Medan ini, banjir di sejumlah kawasan tak bisa dihindari. Khususnya daerah-daerah yang berada di bantaran sungai, bahkan banjir juga terjadi di kawasan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU).

"Sejak subuh air naik, sampai kampus," kata seorang warga yang bermukim di Jalan Dr Mansyur, Padli.

Pantauan Liputan6.com, banjir di kawasan Kampus USU mulai dari pintu 1 sampai pintu 4. Ketinggian air di keempat jalan utama kampus rata-rata semata kaki orang dewasa. Banjir paling parah terjadi di depan Kampus USU, tepatnya di Jalan Dr Mansur.

Di jalan yang berada di Kecamatan Medan Baru tersebut, air mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Kondisi ini menyulitkan pengendara yang melintas. Tak sedikit pengendara harus berbalik arah, tetapi ada juga yang memaksa menerobos.

Selain di kawasan Kampus USU, daerah lainnya juga terdampak banjir, seperti permukiman warga di kawasan Jalan Dipanegara, dekat Jalan Jamin Ginting, Kelurahan Padang Bulan. Di kawasan ini, ratusan rumah terendam air hingga ketinggian dua meter.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menyebut, banjir yang mencapai 180 cm terjadi di Jalan Pamen, Lingkungan III, Gang Napindo, dan Lingkungan VII, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru. Dari informasi terkini, ketinggian air kurang lebih 150-180 cm memasuki rumah warga.

Manager Pusdalops BPBD Kota Medan, M Yunus menyebut, rumah terdampak banjir di Lingkungan II, Gang Napindo bertambah menjadi 10 Rumah/12 KK, sementara Lingkungan VII 20 Rumah/30 KK. Warga mengungsi di posko Keltana, dengan jumlah pengungsi sekitar 100 orang.

"Cuaca berawan. Personel masih bertahan di lokasi untuk pemantauan lanjut. Area terdampak banjir semakin luas," ucapnya.

 


Warga Mulai Mengungsi

Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Yunus menerangkan, banjir juga melanda Jalan Saudara, Gang Mandor, Kelurahan Beringin, Kecamatan Medan Selayang. Update ketinggian air mengalami penurunan, menjadi sekitar 90-110 cm. Kemudian di Jalan Luku, Gang Bersama Lingkungan III, Kuala Bekala Medan Johor, update ketinggian air mengalami penurunan menjadi kurang lebih 80-70 cm.

"Warga masih mengungsi di Masjid Al Mutaqen. Personel masih bertahan di posko pengungsian untuk pemantauan lebih lanjut. Cuaca berawan," tutur Yunus.

Selanjutnya, Jalan Mantri, Lingkungan III dan IV, Kelurahan Aur, Kecamatan Medan Maimun. Untuk ketinggian air terkini mengalami Kenaikan menjadi sekitar 150-170 cm. Pengungsian dipusatkan di Posko Keltana, Kelurahan Aur.

Sementara, di Lingkungan VIII dan IX, Gang Bidan, dan Gang Merdeka, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, update ketinggian air terkini sekitar 150-180 cm memasuki rumah warga. Sedangkan, cuaca sekitar lokasi masih berawan.

"Pengungsian terpusat di Kantor Lurah Sei Mati," ujarnya.

Yunus mengungkapkan, rumah terdampak di Gang Merdeka sebanyak 38 rumah/92 KK dan Gang Bidan terdampak sebanyak 428 rumah atau 572 KK. Area terdampak banjir luapan semakin luas. Personel juga bertahan di lokasi untuk pemantauan lanjutan.

Untuk di Lingkungan VI, Keluraha Beringin, Kecamata Medan Selayang, update ketinggian air terkini sekitar 90-110 cm memasuki rumah warga, dan mengalami penurunan. Kondisi cuaca berawan. Pengungsian warga untuk sementara nihil, sedangkan rumah terdampak banjir sebanyak 98 rumah atau 120 KK.

Terakhir di Lingkungan VII, Kelurahan Titi Rante, Kecamatan Medan Baru. Update ketinggian air terkini kurang lebih 100-150 cm memasuki rumah warga. Di kawasan ini, warga yang rumahnya terdampak di Gang Kali sebanyak 40 KK, Gang Sada Arih sebanyak 15 KK, Gang Angkir sebanyak 15 KK.

"Warga sudah mengungsi ke daerah atau rumah lain yang lebih tinggi," Yunus menandaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya