Debat Capres Bahasa Inggris, Hasto Sebut Prabowo-Sandi Lupa Sumpah Pemuda

Usulan debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris yang dicetuskan kubu Prabowo-Sandi tak sesuai dengan makna Sumpah Pemuda 1928.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2018, 18:47 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, menyatakan usulan debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris yang dicetuskan kubu Prabowo-Sandi tak sesuai dengan makna Sumpah Pemuda 1928. Ia bahkan menyebut kubu Prabowo-Sandi telah melupakan komitmen Sumpah Pemuda.

"Masa di sana usulkan debat dengan bahasa Inggris. Mereka lupa komitmen satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan Indonesia," kata dia saat menghadiri deklarasi dukungan relawan Barabaja untuk Jokowi-Ma'ruf di Rumah Aspirasi, Jalan Proklamasi Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (16/9/2018).

Kepada relawan ia juga mengingatkan agar menjunjung bahasa persatuan. Sekjen PDIP ini menyampaikan nilai-nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika yang telah ada sejak puluhan abad yang lalu agar terus dijaga. Nilai-nilai itulah yang saat ini menjadi lambang Pancasila.

"Dan kita kumpul di sini untuk menegaskan komitmen kebangsaan kita untuk menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kedepankan Dialog

Hasto juga mengingatkan para relawan agar membantu kampanye Jokowi-Ma'ruf dengan mendepankan dialog dan mengutarakan berbagai gagasan. Bukan menyebarkan informasi palsu.

"Bukan seperti di sana yang memecah-belah. Bagaimana menyampaikan hal baik, positif untuk rakyat," ujarnya.

Ia juga mengingatkan agar para relawan jangan mengampanyekan hal negatif kubu Prabowo-Sandi. Hal itu juga dilarang baik oleh Jokowi maupun Kiai Ma'ruf.

"Kami harap relawan terjun di tengah masyarakat dan sampaikan keberhasilan Jokowi di pintu-pintu rakyat," Hasto memungkasi.

 

Reporter: Hari Ariyanti

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya