Wacana Debat Capres Berbahasa Inggris, Ma'ruf Amin: Nanti Ada yang Minta Bahasa Arab

Menurut Ma'ruf, debat bahasa Inggris untuk calon presiden dan wakil presiden tidak diperlukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Sep 2018, 05:06 WIB
Bakal cawapres KH Ma'ruf Amin membuka Halaqoh Enterpreneur Kemandirian Pesantren dan Haul K.H Masruri Abdul Mughni di Ponpes Al-Hikmah 2, Brebes, Jateng. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kubu Prabowo-Sandiaga mengusulkan agar debat calon presiden dan wakil presiden menggunakan bahasa Inggris. Alasannya, penggunaan bahasa Inggris penting mengingat seorang pemimpin negara akan bergaul dan berbicara di dunia internasional.

Terkait hal itu, bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin menilai, usulan tersebut mengada-ada. "Saya kira jangan mengada-ada," ucap Ma'ruf di Rumah KMA, Jakarta Selatan, Minggu (16/9/2018).

Dia menuturkan, jika itu dituruti, maka ada yang meminta bahasa lain. Seperti bahasa Arab. "Nanti ada orang minta bahasa Arab," cetusnya.

Dia menuturkan, karena orang Indonesia, sebaiknya memang lebih baik menggunakan bahasa Indonesia.

"Saya kira orang Indonesia, ya bahasa Indonesia lah," pungkas Ma'ruf Amin.

 

 

 

 


PAN Setuju Debat Bahasa Inggris

Ketum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama bakal calon wakil presiden Ma'ruf Amin (kanan) menjawab pertanyaan wartawan saat menghadiri Pekan Orientasi Caleg DPR RI Partai Nasdem di Jakarta, Sabtu (2/9). (Liputan6.com/JohanTallo)

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto sebelumnya mengaku setuju jika debat kandidat paslon Pilpres menggunakan Bahasa Inggris.

"Boleh juga. Makanya hal-hal detail seperti ini perlu didiskusikan,"kata Yandri di Jalan Daksa I Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 13 September 2018.

Menurut dia, tak masalah jika debat kandidat memakai Bahasa Inggris. Hal ini penting, sebab seorang pemimpin negara akan bergaul dan berbicara di dunia internasional. Pekan depan pihaknya bakal merampungkan soal teknis debat ini.

"Karena presiden bergaul di dunia internasional, supaya tidak ada miskomunikasi dan salah tafsir dari lawan bicara, ya memang penting juga calon presiden matang dalam menguasai bahasa luar, dari bahasa Indonesia itu," ucap Yandri.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya