Liputan6.com, Jakarta - Nama Elon Musk sepertinya tak bisa lepas dari yang namanya kontroversi. Belum lama ini, miliarder asal Negeri Paman Sam tersebut kembali berbuat ulah.
Ia sempat menghisap ganja saat diwawancarai dalam sebuah podcast The Joe Rogan Experience.
Entah ingin terlihat keren atau memang sekadar menghisap ganja saja, yang pasti aksi nyeleneh tersebut dikecam oleh berbagai pihak.
Banyak yang menyayangkan, apa yang telah dilakukan bos Tesla dan SpaceX ini tidak sepantasnya ditayangkan di depan umum, apalagi mengingat dia sebagai salah satu figur penting dan petinggi perusahaan teknologi terkemuka.
Baca Juga
Advertisement
Buntut aksi Elon Musk yang bikin geleng-geleng kepala ini ternyata belum usai.
Akibat insiden hisapan ganja itu, mantan kekasih Amber Heard tersebut ditawari untuk bermain film dewasa.
Adalah XBLaze, rumah produksi film dewasa yang memberikan tawaran khusus kepada Elon Musk untuk beraksi di film panas dengan tema ganja.
CEO XBlaze Jeff Dillon berkata, apa yang telah dilakukan Elon Musk merupakan sebuah langkah yang berani, apalagi untuk di tingkatan petinggi perusahaan teknologi.
"Sebagai pimpinan dan CEO XBlaze, saya dan Elon Musk memiliki selera petualangan yang sama. Saya pikir Elon Musk bisa tampil sedikit di film kami untuk memperlihatkan energi petualang yang tidak menghiraukan lingkungan sekitarnya," ujarnya seperti dikutip Mirror pada Senin (17/9/2018).
Dillon bahkan mengaku akan menawarkan US$ 150 ribu (Rp 2,2 miliar) kepada Elon Musk sebagai honor bermain di filmnya.
Tak cuma itu, perusahaan juga memberikan hadiah berupa paket khusus rokok ganja kepadanya.
Hingga berita ini naik, baik dari pihak Elon Musk sendiri belum memberikan tanggapan terkait tawaran tersebut.
Elon Musk: Kehidupan Menyenangkan Pengguna Instagram Tak Seindah Aslinya
Dalam podcast The Joe Rogan Experience, salah satu hal diperbincangkan Elon Musk di podcast itu adalah pendapatnya tentang media sosial, seperti Instagram.
"Salah satu masalah yang ada di media sosial adalah orang-orang terlihat seperti mereka memiliki kehidupan yang lebih baik daripada yang mereka punya sebenarnya. Mereka mengunggah gambar ketika bahagia, mereka memodifikasi gambarnya agar terlihat lebih baik. Bahkan jika mereka tidak mengeditnya, mereka memilih gambar dengan cahaya dan angle terbaik," tutur Musk seperti dikutip dari Business Insider, Senin (9/10/2018).
Ia juga mengatakan bahwa Instagram membuat orang-orang terlihat lebih baik dan bahagia daripada yang mereka rasakan sebenarnya.
Hal semacam ini, katanya, bisa memberikan dampak negatif pada jiwa para follower (pengikut) akun-akun tersebut.
Menurutnya, melihat betapa atraktif dan bahagianya orang-orang di media sosial akan membuat pihak lain merasa rendah diri dengan pikiran seperti, "Saya tidak sebagus itu dan tidak sebahagia itu. Saya payah".
Padahal kenyataannya, kehidupan indah di media sosial itu kemungkinan tidak seperti aslinya.
"Orang-orang yang kalian pikir sangat bahagia, sebenarnya tidak bahagia. Mereka bisa saja sangat depresi, sangat sedih. Beberapa orang yang kelihatannya sangat bahagia, sebenarnya mereka orang paling sedih di dunia nyata. Tidak ada orang yang selalu terlihat bagus setiap waktu, tidak peduli siapa kalian," jelas CEO SpaceX dan Tesla tersebut.
Advertisement
Elon Musk Bakal Kirim Manusia ke Bulan dengan Roket SpaceX
Beberapa hari lalu, perusahaan antariksa milik Elon Musk, SpaceX, mengumumkan rencananya mengirim penumpang pertama untuk perjalanan ke bulan.
Dalam keterangan lewat Twitter, disebutkan bahwa pesawat yang akan digunakan membawa penumpang pertama SpaceX adalah Big Falcon Rocket.
"SpaceX telah menandatangani kesepakatan tentang penumpang pribadi pertama di dunia yang akan terbang mengelilingi bulan di atas kendaraan kami, Big Falcon Rocket," kata SpaceX, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Business Insider, Sabtu (15/9/2018).
SpaceX menyebut, hal ini menjadi langkah penting untuk menuju akses bagi mereka yang bermimpi untuk wisata ke luar angkasa.
SpaceX juga mengatakan, pihaknya akan mengumumkan siapa nama penumpang yang terbang pertama kali ke bulan, serta menjelaskan mengapa orang itu dipilih untuk melakukan penerbangan pertama bersama SpaceX ke bulan.
Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya perusahaan mengumumkan bahwa pihaknya akan meluncurkan misi terbang mengelilingi bulan, tetapi tidak mendarat di sana.
Sebelumnya, SpaceX juga mengumumkan misi penerbangan mengelilingi bulan pada Februari 2017 dengan dua awak.
Awalnya, rencana ini bertujuan untuk meluncurkan dua warga sipil di jalur yang sama dengan astronot Apollo 13 NASA.
Disebutkan pula, mulanya penerbangan dilakukan dengan roket Falcon Heavy, perusahaan bersiap untuk terbang pertama kali di awal 2019.
Namun, SpaceX ke luar dari rencana awalnya dan hanya mengangkut satu penumpang.
Menurut petunjuk Elon Musk, kemungkinan penumpang pertama yang terbang ke bulan dengan BFR adalah orang Jepang.
(Jek/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: