Benarkah WiFi Picu Anak Kena Kanker Darah? Ini Kata Pakar

Simak pemaparan dokter hematologi mengenai ada tidaknya hubungan antara kanker darah dengan WiFi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Sep 2018, 20:00 WIB
Ilustrasi modem WiFi rumah (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu di media sosial ramai postingan seorang ibu yang buah hatinya terkena kanker darah. Bocah berusia tiga tahun itu dirawat di rumah sakit di Yogyakarta. Menurut petugas medis di sana, pancaran WiFi bisa memicu risiko terkena kanker darah.

"Tersontak kami baru sadar, kami baru percaya, karena selama ini ananda Zein Raffael sangat intens bermain gadget (hp dgn you tube nya) dan dari pancaran wifi yg ada di rmh kami..dan membiarkannya karena anak dirasa diam saat bermain gadgetnya.Kami menangis,kami sedih,kami menyesal," seperti ditulis sang ibu yang beberapa waktu lalu.

Tentu saja postingan ini membuat banyak orangtua lain jadi khawatir. Apalagi di era modern seperti saat ini banyak rumah menyediakan jaringan WiFi di rumah.

Terkait hal ini dokter dari Parkway Cancer Center Singapura Colin Phipps Diong yang mendalami hematologi mengatakan bahwa hal tersebut tidak tepat.

"WiFi 4G itu paparan radio frekuensi elektromagnetik antara 1900-2100 MHz. Dan hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan adanya hubungan antara WiFi dengan kanker darah," kata Collin dalam pesan teks kepada Health-Liputan6.com ditulis Senin (17/9/2018).

Namun, untuk teknologi jaringan 5G yang kini tengah digodog pakar di bidang teknologi, belum diketahui ada atau tidak dampaknya pada kesehatan.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:


Pendapat WHO

Menurut Badan Kesehatan Dunia hingga saat ini belum bisa dibuktikan efek langsung penggunaan sinyal ponsel yang meruigkan terhadap kesehatan. Selain itu, tentu belum bisa dibuktikan akan bahaya radiasi WiFi yang berjalan pada frekuensi yang jauh lebih rendah.

Hal senada diutarakan oleh Health Protection Agency yang beranggapan radiasi elektro magnetik dari Wi-Fi tergolong sangat kecil dan pemancarnya juga berkekuatan rendah sehingga tidak memiliki efek signifikan pada kesehatan seseorang seperti mengutip TechRadar

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya