Liputan6.com, Jakarta Alexa Chung menjadi salah satu desainer yang ditunggu-tunggu di pangguang London Fashion Week 2018. Koleksinya di panggung London Fashion Week terinspirasi dari selera pribadinya, seperti desainer kebanyakan.
Di balik kreasi busananya yang modis di London Fashion Week, rupanya Alexa Chung mengidap suatu gejala yang cukup jarang didengar dan dialami banyak orang. Yakni sindrom penipu atau imposter syndrome. Sindrom ini membuat Alexa Chung merasa selalu tidak percaya diri, terutama ketika menyiapkan gelaran London Fashion Week 2018.
Advertisement
Sindrom penipu
Sindrom penipu ini membuat seseorang memiliki perasaan tidak mampu mempengaruhi banyak orang di semua lapisan masyarakat. Alexa Chung pun merasakan hal demikian pada setiap kreasi busana yang ia buat. Padahal, ia menciptakan karya yang mengagumkan, itu sebabnya terkadang orang menyebutnya penipu.
Ketika seseorang memiliki sindrom penipu, mereka sering merasa seolah-olah mereka tidak layak mendapatkan pencapaian. Sebuah penelitian yang dilakukan tahun lalu menemukan bahwa sepertiga dari milenium mengalami sindrom imposter. Dua pertiga di antaranya memiliki kurangnya kepercayaan yang mungkin berdampak negatif pada karir mereka.
Advertisement
Pertunjukkan Alexa di London Fashion Week 2018
"Saya pikir itu hal baik untuk diperhatikan atau dirasakan tentang diri Anda sendiri. Karena itu memungkinkan Anda untuk tetap belajar. Itu berarti Anda lebih ingin tahu tentang orang lain dan bagaimana perjalanan mereka telah terjadi," ujar Alexa Chung.
Di London Fashion Week 2018, Alexa Chung menghadirkan koleksi bertajuk "Arrivals and Departures". Koleksi ini terinspirasi dari sifat transit bandara yang menampilkan berbagai pakaian liburan dan santai. Ini cukup menarik bagi Alexa. Menurutnya kebanyakan orang akan memusatkan perhatiannya pada orang yang menggunakan pakaian menarik di bandara.