Liputan6.com, Banyuwangi - Nurul Istiqomah (21) sebelumnya tak pernah berpikir bisa mengenyam bangku kuliah. Semenjak ditinggal ayahanda selama-lamanya, anak yatim itu menjadi tulang punggung keluarga bagi ibu dan adik kembarnya yang masih duduk di bangku SD.
"Saya mulai bekerja sejak masih di bangku SMA," tuturnya penuh haru, Sabtu siang, 15 September 2018.
Ia bekerja di toko pakaian milik saudaranya hingga lulus dari SMK Darul Ulum Muncar pada 2016. Selain menjaga toko secara konvensional, dia juga menjalankan usaha secara online.
Hingga kemudian, ia mendengar informasi adanya beasiswa bagi anak yatim dari pemerintah daerah Banyuwangi. Beasiswa itu dinamakan Banyuwangi Cerdas bagi Anak Yatim. Ia meyakini kuliah adalah jalannya untuk memperbaiki taraf hidup ia dan keluarganya.
"Saya pun akhirnya mencoba daftar secara online di website Dinas Pendidikan. Alhamdulillah berhasil lulus tes baik akademis maupun survei lapang," kata Nurul usai menerima secara simbolis dana beasiswa Banyuwangi Cerdas dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas pada Festival Anak Yatim yang digelar untuk memperingati Muharam, Sabtu, 15 September 2018.
Baca Juga
Advertisement
Nurul saat ini telah diterima di Universitas Terbuka Jurusan Akuntansi. Pilihannya atas tempat kuliah tersebut juga tidak lepas dari tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.
"Saya ingin bisa kuliah tapi juga sambil bekerja. Karena saya punya tanggungan ibu dan adik-adik," kata Nurul.
Selain Nurul, penerima beasiswa Banyuwangi Cerdas lainnya adalah Ahmad Subhan Faizin Tamami (19), lulusan MA Roudhatul Mutaalimin, Simbar, Tampo, Kecamatan Cluring.
Ahmad adalah sorang piatu karena ditinggal oleh sang ibu sejak usia empat tahun. Ayahnya adalah seorang petani di desa. Ahmad juga sangat senang bisa menerima beasiswa untuk kuliah.
"Saya ingin membahagiakan bapak. Saya yakin ibu juga sangat bahagia saya mendapatkan beasiswa ini," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan sangat senang bisa langsung hadir dan mendapatkan beasiswa yang diserahkan oleh Bupati Anas. Ia bahkan bermimpi bisa menjadi pemimpin seperti Bupati Banyuwangi itu.
"Saya sangat senang bisa ketemu beliau, karena Pak Anas salah satu inspirasi saya untuk terus semangat melanjutkan pendidikan," ujarnya.
Beasiswa Banyuwangi Cerdas
Sementara itu, Bupati Anas mengatakan pemerintah daerah terus mendukung pendidikan anak-anak melalui program beasiswa Banyuwangi Cerdas. Beasiswa ini ditujukan bagi empat kategori penerima yakni pelajar miskin berprestasi, beasiswa pelajar, beasiswa tahfiz Quran dan Beasiswa Anak Yatim berprestasi.
"Sekarang tidak ada alasan bagi anak miskin, bahkan yatim yang berprestasi untuk tidak bisa sekolah hingga perguruan tinggi. Kami membuka peluang bagi mereka yang tekun dan kerja keras untuk menggapai cita-citanya," kata Anas.
Banyuwangi juga memiliki instrumen pendukung pendidikan untuk siswa SD hingga SMU yang miskin, seperti pemberian uang saku dan uang transport, dan tabungan garda ampuh bagi siswa kurang mampu.
"Pendidikan merupakan program prioritas pemerintah daerah. Program pendukung pendidikan dan program beasiswa ini akan terus kami gulirkan untuk memberikan jaminan bagi masa depan pendidikan anak-anak daerah," ujar Anas.
Setiap tahun, disediakan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk program beasiswa ini. Para penerimanya mendapatkan pembiayaan sebesar Rp 12 juta untuk biaya kuliah, termasuk uang saku Rp 600 ribu per bulan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement