Liputan6.com, Jakarta - Perhelatan pertemuan IMF-World Bank (WB) Annual Meetings 2018 di Bali pada Oktober 2018 akan membahas berbagai isu aktual global antara lain ekonomi digital, perubahan iklim dan urbanisasi.
"Untuk pertemuan sifatnya sangat besar, saya ingin menyampaikan perspektif, akan ada sekitar 2.000 meetings di forum ini, Topiknya adalah membicarakan pelbagai soal perekonomian dunia," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suahasil Nazara.
Suahasil Nazara menyampaikan hal itu dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 dengan tema “Menakar Manfaat AM IMF-WBG 2018”, bertempat di Gedung Juanda 1 Kementerian Keuangan, Jakarta, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/9/2018).
Baca Juga
Advertisement
Suahasil menuturkan, dari 2.000-an pertemuan itu, tapi ada yang menjadi inti pertemuan seperti yang digagas World Bank. Pertemuan itu tersebar di beberapa venue di Nusa Dua Convention Center dan sekitarnya.
Kepala BKF menerangkan ada sejumlah topik penting yang ada di G20 atau hal lain seperti mengenai ekonomi digital. Hal lainnya adalah pembahasan mengenai urbanisasi di negara berkembang.
Di samping itu, menurut Suahasil juga akan ada pembahasan soal sumber daya manusia sebab Bank Duni sedang menyiapkan indeks terbaru yang menjadi pelengkap indikator ekonomi dan soal manajemen bencana.
"Jadi rangkaian meetings itu tema besarnya mencerminkan kebutuhan riil di dunia termasuk di Indonesia. Kita akan mendiskusikan banyak sekali tantang ini," ujar Suahasil.
Sebelumnya, perhelatan Annual Meetings IMF-World Bank ini digelar setiap dua tahun sekali di Washington DC Amerika Serikat namun sejak perhelatan ketiga digelar di luar Amerika Serikat.
Bank Dunia itu organisasi multilateral yang dimiliki 189 negara di dunia, termasuk Indonesia mempunyai saham di WB. Oleh karena itulah, Indonesia diberikan mandat menyelenggarakan AM IMF-WB ini.
Agenda Pembahasan
Berikut sejumlah agenda pembahasan isu global yang disebut Bali Initiative. Agenda ini merupakan hasil/output nyata dari IMF-WBG AMs 2018 yang akan menjadi referensi global dan acuan bagi seluruh negara anggota IMF dan WBG.
1. Capital Package
Bank Dunia sedang menyelesaikan skema kenaikan modal untuk International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Finance Corporation (IFC), sebagai tindak lanjut hasil Spring Meetings 2018, yang ditargetkan selesai pada Juli 2018.
Skema kenaikan modal ini diharapkan akan meningkatkan peran WB dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial secara global.
2.Study on Urbanisation
Bank Dunia bekerja sama dengan beberapa kementerian/lembaga di Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas dan Kemenkeu) sedang melakukan study mengenai urbanisasi di Indonesia.
Studi tersebut akan menghasilkan kebijakan-kebijakan kunci yang dapat menjadi referensi negara-negara di dunia mengenai pengelolaan urbanisasi agar dapat memberikan keuntungan optimal bagi pertumbuhan ekonomi.
3.Human Capital Index (HCI)
Bank Dunia akan meluncurkan versi pertama dari Human Capital Index (HCI) yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pengambil keputusan di negara-negara di dunia dalam menetapkan kebijakan mengenai investasi dalam bidang pendidikan dan kesehatan.
Indonesia merupakan salah satu “early adapter country” dalam pengembangan pendekatan strategis untuk mempercepat pembangunan SDM.
4. Bali FinTech Principles
Kemajuan pesat dalam teknologi digital mengubah lanskap ekonomi dan keuangan global. IMF dan WB sedang bekerja berdasarkan agenda negara-negara anggotanya pada isu teknologi finansial (fintek) yang memiliki pengaruh pada inklusi keuangan, stabilitas dan integritas.
Di samping itu ada pembahasan tingkat tinggi terkait penanganan dampak bencana alam dan pembahasan menyangkut perubahan iklim global.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement