Menko Luhut: Defisit Neraca Perdagangan Agustus Lebih Baik

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 mengalami defisit USD 1,02 miliar .

oleh Septian Deny diperbarui 17 Sep 2018, 17:38 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, upaya pemerintah untuk menekan impor mulai membuahkan hasil. Hal ini terlihat dari penurunan angka defisit neraca perdagangan di Agustus 2018.

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), defisit neraca perdagangan Agustus 2018 sebesar USD 1,02 miliar, atau turun dibandingkan defisit di Juli 2018 yang sebesar USD 2,01 miliar.

"Kalau angka kita lihat overall total, sebenarnya lebih baik sekarang ini dari pada kemarin itu. Memang kita harapkan surplus ternyata masih minus sedikit satu, tapi sebenarnya membaik," ujar dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Penurunan defisit ini merupakan hasil dari upaya pemerintah mengendalikan impor. Namun memang untuk mencapai suplus masih membutuhkan waktu.

"Kita harus sabar lah. Semua orang yang bicara sama kita, kenap kalian bicara rupiah melemah, ini dolar menguat. Kenapa menguat? karena Amerika punya kebijakan yang menarik dolarnya ke Amerika, kita memitigasi, sekarang kita berhasil kelihatannya memitigasi itu.Teknis kami sekarang, seperti TKDN, biodiesel, pariwisata, itu B20 itu, dan kemudian insentif-insentif lagi dikerjain, sekarang lagi tahap penyusunan dan eksekusi," jelas dia.

Luhut berharap di akhir tahun ini, neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan membaik.

"Kira-kira mungkin akhir tahun. Tetapi tiap bulan akan lebih bagus, karena impor-impor yang tidak perlu kita kurangi, tapi juga tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi kita. Sedangkan ekspor kita dorong lagi lebih bagus lagi, pariwisata misalnya. Saya kira mesti dua tiga bulan ke depan mestinya akan mulai, atau paling tidakk berhenti dulu, kemudian dia bertahap membaik," tandas Luhut.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


BPS: Neraca Perdagangan Agustus Defisit USD 1,02 Miliar

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (25/5). Menkeu Sri Mulyani Indrawati menilai tren yang terjadi pada capaian ekspor-impor 2018 masih tergolong sehat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2018 mengalami defisit USD 1,02 miliar .

"Defisit bulan ini lebih kecil jika dibandingkan bulan lalu, yakni USD 2,01 miliar. Lebih kecil setengahnya," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto saat menyampaikan Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Juli 2018 di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (17/9/2018). 

Ia menjelaskan, defisit neraca perdagangan tersebut dipicu oleh defisit sektor migas USD 1,66 miliar, sementara sektor nonmigas surplus USD 0,64 miliar.

Adapun nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2018 mencapai USD 15,82 miliar atau turun 2,90 persen dibandingkan ekspor Juli 2018. Bila dibandingkan dengan Agustus 2017, angkanya meningkat 4,15 persen.

Suharyanto menyampaikan, nilai impor Indonesia pada Agustus 2018 mencapai USD 16,839 miliar atau turun USD 1,457 miliar atau 7,97 persen dibandingkan Juli 2018.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya