Liputan6.com, Jakarta “Berhubung fasilitas ini (tempat penitipan anak) baru dibuka pada tahun 2017, saya belum bisa bercerita terlalu banyak, terutama kaitannya dengan jenjang karir saya. Saya merasa jenjang karier dipengaruhi oleh banyak aspek. Tetapi saya merasa lebih memiliki produktivitas kerja yang tinggi dan diberikan kesempatan untuk mengelola tugas di kantor seefektif mungkin, tanpa harus mengganggu kehidupan personal.”
Curahan hati itu diungkapkan Maria Regina yang menitipkan anak pertamanya di tempat penitipan anak di kantor tempatnya bekerja, PT Unilever Indonesia, Tbk, Bum Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan. Pandum (3) mulai dititipkan di fasilitas Zwitsal Day Care Center yang baru dibuka pada tahun 2017. Meski fasilitas TPA masih terbilang sangat muda, Maria sudah merasakan manfaat TPA dalam kinerjanya sehari-hari. Ia menjadi lebih fokus bekerja.
“Fasilitas Zwitsal Day Care Center memberikan kemudahan bagi saya sebagai seorang Ibu untuk bisa menjalani work life balance (keseimbangan hidup bekerja), di satu sisi saya mampu fokus memenuhi tuntutan kerja secara profesional, di sisi lain saya pun masih bisa menjalani peran sebagai Ibu bahkan di lingkungan kerja sekalipun,” ungkap Maria, yang menjabat sebagai Business Integrity Manager PT Unilever Indonesia, Tbk kepada Liputan6.com pada Jumat, 24 Agustus 2018.
Baca Juga
Advertisement
Maria merasa lebih tenang karena buah hati dijaga dan diasuh oleh fasilitator yang sudah berpengalaman dengan latar belakang pendidikan yang mendukung Pendidikan anak usia dini, seperti lulusan S1, Pendidikan Guru (PG), dan lainnya. Selama ibu bekerja, sang buah hati juga akan disibukkan dengan ragam kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh Zwitsal Day Care Center.
Tak heran, Maria bisa lebih fokus menekuni pekerjaan. Berbeda saat ia masih gunakan jasa pengasuh (baby sitter), mungkin ada beberapa kali dirinya harus menelepon ke rumah atau baby sitter untuk memastikan kondisi Pandum baik-baik saja dan tidak rewel.
Baca terkait: Titipkan Buah Hati di Taman Pengasuhan Anak, Emma Lebih Semangat Bekerja
Di TPA, Pandum sangat senang karena mendapat teman baru, belajar hal-hal baru dan lebih mandiri, misal, belajar makan sendiri, memakai baju sendiri, dan berbagi mainan dengan temannya. Jika dulu terjadi sesuatu dengan anaknya, demam atau menangis berkepanjangan, Maria akan izin untuk pulang lebih dahulu dan melanjutkan kerjaan di rumah sembari memastikan anak tenang. Namun saat ini, hal tersebut tidak lagi mengganggu rutinitas kerja Maria. Pekerjaan pun tetap terselesaikan meski ia harus bekerja dari rumah.
Interaksi Maria dengan sang anak tidak terputus. Ia semakin merasa tenang karena dirinya dan anak masih berada di gedung kantor yang sama. Hal itu menjadi semangat untuk terus melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaannya di kantor. Pekerjaan cepat selesai.
Simak video menarik berikut ini:
Tetap bisa berinteraksi dengan anak
Maria menitipkan buah hati tercinta di TPA seiring dengan pengasuh bayi (baby sitter), yang biasa menjaga anak mengundurkan diri karena mau menikah. Walaupun lokasi tempat tinggal sama dengan lokasi tempat kerja di BSD City. Keputusan Maria dan suami sudah bulat menitipkan anak di TPA kantor.
Ia dan suami berdiskusi dari berbagai macam aspek di aspek kebersihan dan keamanan fasilitas penitipan anak. Lalu aspek kegiatan selama anak dititipkan, apakah bisa tidur siang atau tidak, aspek asupan makanan, aspek kualitas fasilitator yang memiliki kemampuan dalam menangani anak anak.
“Saya juga semakin merasa tenang karena saya dan anak saya masih berada di gedung yang sama. Saya pun masih bisa dengan leluasa berinteraksi dengannya di sela-sela istirahat makan siang atau sembari menunggu jadwal meeting (rapat),” cerita Maria.
Maria mengaku, tidak menemukan kendala yang berarti saat membawa anak ke kantor. Hanya saja, kadang kala Pandum sedikit rewel saat bangun pagi. Lama-kelamaan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari. Ia makin senang karena bisa bertemu dengan teman-teman lainnya di Zwitsal Day Care Center. Salah satu tantangan terjadi beberapa hari pertama saat anak dititipkan.
“Saya cukup sering menengok anak ke Day Care Center. Ini demi untuk memastikan kondisi dia baik-baik saja. Tips ini bagus menyaksikan keceriaan dan kegiatan apa yang dilakukan di TPA. Ya, dia masih rewel dan takut saat berinteraksi juga bersosialisasi dengan orang baru. Tapi sekarang, anak saya menjadi sosok anak yang pemberani dan mandiri. Saya pun bertemu di saat istirahat makan siang, atau di sore hari ketika saya akan pulang kantor,” ungkap Maria.
Advertisement
Konsep kesejahteraan pekerja
Di Zwitsal Day Care Center PT Unilever Indonesia, Tbk juga terdapat ruang menyusui. Ibu pekerja yang masih memasuki masa menyusui bisa memerah Air Susu Ibu (ASI). Maria menambahkan, sebelum adanya fasilitas TPA, Unilever secara keseluruhan sudah memiliki komitmen dalam menerapkan konsep kesejahteraan pekerja (wellbeing employee), yang mana menyasar pada kesejahteraan keluarga (wellbeing family).
Konsep kesejahteraan pekerja berupa agile working, yang memungkinkan ibu pekerja mengelola efektivitas dan efisiensi kerja.
Artinya, ibu pekerja jadi tidak terikat untuk datang ke kantor dalam rentang waktu yang telah ditentukan. Demi mendukung ibu pekerja, perusahaan memberikan perlengkapan laptop, paket data, dan ponsel. Karyawan bisa bekerja di mana saja.
“Secara keseluruhan, tentunya (konsep wellbeing) ramah terhadap ibu, apalagi buat ibu hamil dan melahirkan. Konsep kerja seperti ini juga membantu saya sebagai Ibu yang sudah punya anak,” ungkap Maria.