Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad (93) memiliki rahasia sederhana dalam membina rumah tangga harmonis dengan istrinya, Tun Dr Siti Hasmah, sejak 62 tahun silam, dan terus berlanjut hingga sekarang.
"Rahasianya adalah toleransi, (yang merupakan) faktor paling penting dan kunci bagi keharmonisan rumah tangga kami selama lebih dari setengah abad," kata PM Mahathir dalam sebuah wawancara dengan The Third Age Media Association dan kantor berita nasional Bernama di Putrajaya, Minggu, 16 September.
Dikutip dari Asia One pada Senin (17/9/2018), Mahathir Mohamad pertama kali bertemu dengan istrinya saat berkuliah di King Edward VII College of Medicine Singapura--sekarang bagian dari National University of Singapore--pada 1947, dan kemudian mengikat janji suci hampir satu dekade setelahnya, yakni pada 1956.
Baca Juga
Advertisement
"Pada mulanya tentu saja, ketika kami masih muda, kami memiliki perbedaan, ketegangan dan semua hal," kata PM Mahathir dengan sedikit tersipu dan tersenyum.
"Tapi seiring bertambahnya usia, Anda menyadari bahwa tidak dapat mengubah banyak pasangan Anda, dan sebaliknya, dia tidak dapat mengubah saya sama banyaknya. Kami belajar untuk menerima bahwa ini adalah hal yang saling diterima satu sama lain," lanjutnya menjelaskan.
PM Mahathir Mohamad juga mengatakan bahwa Dr Siti Hasmah (88) telah menemaninya dalam sebagian besar perjalanan panjang di politik, meskipun sang istri bukan seorang politikus.
Sebaliknya, Dr Siti Hasmah mengatakan bahwa dia akan menjadi "yang pertama" mendukung suaminya ketika kembali menjadi perdana menteri, dan akan terus menemaninya hingga akhir hayat.
"Saya tidak meminta apa pun dari dia, kecuali kami tetap saling percaya dan mendukung satu sama lain," ujar Dr Siti Hasmah kepada Dr M.
Simak video pilihan berikut;
Dr M Tidak Puas dengan Kinerja Kabinet
Sementara itu, di luar pembahasan tentang keharmonisan rumah tangganya, PM Mahathir Mohamad mengatakan pada awal September bahwa dia tidak puas dengan pencapaian dan kinerja para menteri kabinet, mengingat mereka ditunjuk atas portofolio masing-masing di pemerintahan baru.
"Saya belum puas. Kalau bisa, saya mau (sesuatu yang sudah diarahkan) untuk diselesaikan kemarin, tidak hari ini," kata ketua Pakatan Harapan itu.
Dikutip dari Channel News Asia pada Jumat, 7 September 2018, PM Mahathir berbicara setelah memimpin pertemuan Dewan Kepresidenan Pakatan Harapan di Menara Yayasan Selangor.
Pemimpin Malaysia yang kerap disapa Dr M itu mencerca tindakan beberapa pejabat pemerintah, karena menunda keputusan sampai mereka harus dipindahkan ke departemen lain.
"Karena alasan tertentu, kami tidak dapat memenuhi 100 persen dari janji kami. Kerusakan dalam pemerintahan jauh lebih buruk karena beberapa orang menunda menerapkan keputusan yang telah dibuat," ujar Dr M.
Advertisement