Liputan6.com, Jakarta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menyambut baik para lulusan program magang di Jepang. Kemnaker memberikan apresiasi kepada peserta magang yang telah berhasil menerapkan kompetensi yang mereka peroleh selama di Jepang setelah kembali di Indonesia.
Menurut Kemnaker, kompetensi atau keahlian yang diperoleh selama magang di Jepang bisa diterapkan di tempat kerja baru maupun untuk merintis usaha (wirausaha).
Advertisement
“Banyak perusahaan asing yang berminat merekrut alumni magang Jepang. Bahkan salah satu contoh peserta magang Jepang yang berhasil, saat ini sedang terlibat dalam proyek MRT di Jakarta, ” ujar Direktur Bina Pemagangan Kemnaker Asep Gunawan, mewakiliki Dirjen Binalattas Kemnaker, saat memberikan sambutan dalam acara Grand Opening Jakarta Training Centre PT. OS Selnajaya Indonesia, di Cipayung, Jakarta, Jumat (14/9/2019).
Dalam rangka program pemagangan ke Jepang, Kemnaker menyambut positif atas pembukaan Jakarta Training Centre di Indonesia yang diperuntukkan khusus bagi program pelatihan caregiver. Selaku accepting organization, perusahaan swasta diharapkan dapat terus menerus meningkatkan kontribusinya dalam program pemagangan ke Jepang, baik kualitas maupun kuantitasnya.
“Seluruh unit kerja kami, termasuk Balai Latihan Kerja (BLK) di seluruh Indonesia, siap bekerja sama dengan berbagai pihak sepanjang program pemagangan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ucap Asep.
Hal senada dikatakan Satoshi Miyajima, selaku Presiden Direktur PT. OS Selnajaya. Para peserta magang diharapkan akan mempergunakan keahlian yang diperolehnya setelah kembali ke Tanah Air.
“Sehingga dapat melahirkan banyak SDM yang dapat berkontribusi besar untuk kemajuan Indonesia," kata dia.
Miyajima menjelaskan, kapasitas Training Center dan asrama mencapai 300 orang. Namun, saat ini pihaknya telah mulai bekerja sama dengan pemerintah daerah dan juga kampus-kampus di daerah untuk menargetkan lebih banyak peserta. Miyajima menargetkan dapat memberangkatkan hingga 1.000 orang per tahun.
“Adanya Training Center di Bandung dan Lembang, kami menargetkan untuk memberangkatkan 3.000 orang perserta magang setiap tahunnya," ujarnya.
Miyajima menambahkan, saat ini bidang kerja dalam program magang di Jepang juga semakin luas. Contohnya, bidang manufaktur dan pengelasan, mekanik otomotif, konstruksi, dan pertanian.
Dirinya pun berharap ker jasama semua pihak, baik instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan, agar bersama-sama membantu terselenggaranya program pemagangan ke Jepang.
Sementara itu, Kazushige Ashida selaku Atase Ketenagakerjaan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, mengatakan bahwa pembukaan training centre khusus caregiver diyakini akan semakin mempererat hubungan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Hal tersebut, imbuhnya, sesuai dengan slogan “Kerja Bersama, Maju Bersama” yang digaungkan pada perayaan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Ashida menjelaskan, saat ini ada sekitar 240.000 orang pemagang yang beraktivitas di Jepang dari berbagai negara.
“Namun pemagang dari Indonesia dikenal dengan keseriusan, keakraban, keramahan dan senyumnya, sehingga bagi pihak Jepang mereka adalah partner yang penting," ucapnya.
(*)