Liputan6.com, Karawang - Duka mendalam masih dirasakan keluarga Ririn Agustin (11), gadis cantik yang ditemukan tewas diduga akibat disekap tukang permak di Karawang. Orangtua gadis itu Carni dan Carwin belum mau buka suara.
Keduanya masih tak percaya gadis yang masih duduk di kelas 6 SDN Jomin Barat, Karawang itu, meninggal dunia. Apalagi, jasad Ririn ditemukan tak jauh dari rumahnya atau di kamar mandi kontrakan tukang permak, Anton (40), di Dusun Rawasari RT 01/RW 03 Desa Jomin Barat, Kecamatan Kotabaru, Karawang.
Paman korban, Agus Eko mengaku sebelum pergi, Ririn sempat meminta sesuatu kepadanya. Dia mengungkapkan, sebelum ditemukan tewas, keponakannya meminta dicarikan bambu untuk latihan Pramuka.
Baca Juga
Advertisement
"Minta bambu. Sejak pamit keluar untuk les itulah tidak pulang ke rumah, sehingga membuat panik kedua orangtuanya dan warga ikut mencarinya," kata Agus, Senin, 17 September 2018.
Agus menjelaskan, saat ditemukan, jasad Ririn dibungkus karpet. Sementara, Anton yang menyewa rumah kontrakan tersebut sudah hilang sejak dua hari sebelumnya.
"Terakhir saya bertemu saat saat sehari sebelum Ririn menghilang," ujarnya.
Agus menuturkan, Ririn ditemukan ketika warga sekitar curiga pintu kamar kontrakan Anton terkunci rapat dan mencium bau busuk. Warga pun curiga Ririn disekap sejak menghilang. Dari kecurigaan itu, perangkat desa bersama warga dan polisi membuka paksa kamar kontrakan.
"Hingga Ririn ditemukan dengan kondisi tewas mengenaskan di dalam kamar mandi," jelasnya.
Temuan Polisi
Keluarga berharap polisi bisa segera mengungkap penyebab pasti keponakannya meninggal dunia dan menangkap pelakunya.
"Kami keluarga berharap segera mengungkap kasus kematian korban dan segera menangkap pelaku yang sudah tega menghilangkan nyawa anak," Harap Agus.
Kapolres Karawang, AKBP Slamet Waloya mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Polisi belum mengetahui motif dugaan pembunuhan terhadap korban.
Dari hasil penyelidikan, pada jasad korban terdapat luka menghitam pada bagian leher. Sementara, penyebab pasti kematian bocah tersebut masih menunggu hasil autopsi untuk memperkuat hasil penyelidikan.
"Dari pemeriksaan sementara, kami menduga kuat korban meninggal dunia akibat dibunuh dengan cara lehernya dijerat dengan tali," kata Slamet.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement