Kementerian PUPR Dukung Disrupsi Teknologi untuk Tekan Harga Rumah

Kementerian PUPR dukung disrupsi teknologi di sektor perumahan dalam rangka meningkatkan pelayanan sektor perumahan

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Sep 2018, 09:32 WIB
Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) mendukung disrupsi teknologi di sektor perumahan dalam rangka meningkatkan pelayanan sektor perumahan agar bisa lebih cepat, lebih baik dan lebih murah. 

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Anita Firmanti berharap, disrupsi teknologi mampu mendukung pencapaian program satu juta rumah yang dicanangkan Presiden Joko Widodo untuk mengurangi secara bertahap kekurangan pasokan (backlog) rumah di Indonesia.  

"Salah satu inovasi yang di dorong adalah teknologi informasi yang mendukung efisiensi pasar perumahan berdasarkan informasi supply-demand perumahan, dan efisiensi supply-chain dalam proses pembangunan perumahan," ujar dia dalam keterangan tertulis, Selasa (18/9/2018).

Anita juga turut mencermati pemakaian teknologi dalam pemilihan material untuk membuat bangunan ramah lingkungan dan bisa mengurangi jejak karbon di bidang perumahan.

Sementara itu, Senior Urban Economist and Coordinator of the World Bank Indonesia Marcus Lee menyampaikan, sektor perumahan harus dapat mengambil manfaat dari disrupsi teknologi. Menurut dia, salah satu contoh disrupsi teknologi yang berkembang di Indonesia adalah Go-Jek dan Go-Pay.  

Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti mengatakan, pemerintah sedang mengembangkan sistem informasi digital terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tentang informasi perumahan. 

 


Tertibkan Penyedia Perumahan yang Tak Patuh Aturan

Ilustrasi Foto Property Rumah (iStockphoto)

Melalui sistem informasi itu, diharapkan juga dapat menertibkan penyedia perumahan yang tidak mematuhi aturan serta alat untuk menganalisa fluktuasi harga perumahan. 

"Selama ini masyarakat harus mencari informasi tentang perumahan dengan mengakses ke berbagai situs internet yang berbeda-beda. Adanya sistem terintegrasi ini dapat diketahui informasi mengenai penawaran dan permintaan dibidang perumahan. Pengembang tentu akan terbantu karena bisa mengetahui lokasi permintaan rumah yang tinggi," kata Lana. 

Di sisi lain, Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid menyatakan, sistem informasi bidang perumahan yang bekerjasama secara teknis dengan Bank Dunia itu diharapkan bisa rampung dalam tiga tahun ke depan.

"Kebutuhan teknologi untuk bidang perumahan sudah menjadi hal mutlak saat ini, baik untuk masyarakat maupun pengembang," tutur Abdul.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya