Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan saham Selasa ini. Namun tak beberapa lama, IHSG mampu menghijau meskipun tak terlalu besar.
Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa (18/9/2018), IHSG melemah 5,53 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.818,72. Pelemahan kembali berlanjut pada pembukaan, IHSG turun 12,92 atau 0,22 persen menjadi 5.810,59.
Namun selang 5 menit, IHSG mampu menghijau dengan naik 12,91 poin atau 0,22 persen menuju 5.836,39.
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,33 persen ke posisi 911,68. Sebagian besar indeks saham acuan memerah kecuali DBX dan Infobank15.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 66 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG naik. Sementara 86 saham tertekan. Adapun 117 saham diam di tempat.
Adapun hari ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.823,13 dan terendah 5.807,72.
Total frekuensi perdagangan saham pada hari ini sebanyak 14.536 kali dengan volume 347,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 180 triliun.
Investor asing jual saham Rp 1,5 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.902.
Sebagian besar sektor saham memerah. Sektor saham barang konsumsi melemah 0,57 persen. Kemudian sektor saham pertambangan turun 0,25 dan perdagangan sebesar 0,22 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham DIGI naik 70 persen ke posisi 340 per saham, saham PANI naik 69,44 persen ke posisi 183 per saham, dan saham MYTX mendaki 26,43 persen ke posisi 177 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain NUSA turun 13,49 persen ke posisi 218 per saham dan saham KPAL tergelincir 7,61 persen ke posisi 364 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
IHSG Berpeluang Lanjutkan Pelemahan, Awasi Saham Pilihan Ini
(IHSG) bakal lanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa pekan ini (18/9/2018).
Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pesimistis atas pertemuan Amerika Serikat (AS) dan China dinilai menjadi sentimen eksternal yang pengaruhi gerak IHSG.
"Pernyataan itu akan menekan China dengan hukum baru sekaligus dapat mengusik pelaku pasar kembali atas ketidaknyamanan tersebut," tutur Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati dalam ulasannya, Selasa pekan ini.
BACA JUGA
Tak hanya itu, Suryo menambahkan, pernyataan Trump itu berdampak pula pada perdagangan saham global. "Selain melemahkan pasar global, ini juga akan memberatkan IHSG untuk melaju di teritori positif," ujar dia.
Suryo menilai, pernyataan mantan wakil perdagangan AS Robert Holleyman mengenai perubahan mendasar tuntutan AS terhadap ekonomi China membuat pembicaraan antar kedua negara sulit menemukan titik terang.
"Memang kepastian pertemuan kedua negara ini belum dirilis, tetapi jelas ini mengoyahkan market global," kata dia.
Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSGmasih menunjukan indikasi pelemahan. Lanjar berpendapat, secara teknikal IHSG bakal terproyeksi bearish dalam rentang 5.768-5.904.
Advertisement