Cari Tanah Murah? Jangan Beli di 7 Kota Ini

Tujuh kota dengan harga tanah termahal. Mana saja?

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Sep 2018, 07:01 WIB
Apartemen Singapura. Dok: Istimewa

Liputan6.com, New York - Masalah perumahan di Hong Kong masih menjadi bahan perbincangan karena harganya yang sangat mahal. Cerita horor pun tersebar, seperti asisten rumah tangga yang terpaksa tidur di dapur atau kamar mandi, sampai orang tak berduit tinggal di "rumah kandang."

Properti di Hong Kong, meski mahal, bukanlah yang termahal di dunia. Hal itu menurut data keluaran Prime International Residential Index.

Perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada berapa meter persegi tanah yang bisa dibeli dengan uang sebanyak USD 1 juta atau Rp 14,9 miliar pada kurs saat ini (USD 1 = 14.903).

Dilansir dari The Telegraph, tujuh harga properti termahal tersebar di Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Lebih lengkapnya, berikut daftar kota dengan harga tanah paling mahal.


7. Sydney

Earth Hour: Sydney, Australia - Harbour Bridge and Opera House. (Foto: BBC.com)

Pendidikan tinggi level global, pusat budaya dan kesenian, dan digadang memiliki prospek sebagai pusat teknologi dan start-up Asia Pasifik.

Kota dengan populasi paling besar di Australia dan Oseania ini memiliki harga tanah yang relatif mahal. Uang USD 1 juta dolar hanya bisa membeli tanah seluas 41,2 meter persegi.


6. New York

Keindahan kota New York dalam bidikan kamera smartphone terbaru Samsung, Galaxy Note 9. Liputan6.com/Aditya Eka Prawira

Dengan kehadiran pusat keuangan Wall Street, episentrum dunia teater di Broadway, Central Park, dan beragam jenis industri, tidak mengherankan bila harga properti di New York lebih mahal ketimbang di Washington, D.C.

Jika pembeli memiliki uang USD 1 juta, luas tanah yang bisa terbeli di NY hanya seluas 40,2 meter persegi.


5. Jenewa

Geneva (Jenewa) ialah kota kedua terpadat di Swiss setelah Zurich.

Berlokasi di ujung selatan Danau Jenewa, Jenewa adalah rumah dari PBB, Palang Merah, WHO, World Economic Forum. Tak heran kota ini mendapat predikat Kota Global.

Berkat lokasinya yang sangat prestisius, uang USD 1 juta hanya bisa membeli tanah seluas 34,7 meter saja.


4. Singapura

Pembalap Mercedes, Lewis Hamilton, memenangi balapan F1 GP Singapura, Minggu (16/9/2018). (Twitter/F1)

Dikenal sebagai salah satu pusat finansial di Timur Jauh, bahkan kerap didengungkan sebagai rival Hong Kong.

Kualitas hidup yang baik, kerapihan infrastruktur, ditambah lokasinya yang strategis adalah beberapa dari keunggulan Singapura. Uang USD 1 juta hanya bisa membeli 32,6 meter persegi tanah di sini, dan mayoritas tanah juga dimiliki oleh pemerintah.


3. London

Hadiri ulang tahun Ratu Elizabeth II ke-90, Puteri Charlotte memakai dress yang matching dengan Kate Middleton. (Getty Images/Cosmopolitan)

Bila sering melihat banyaknya flat di London, itu akibat harga tanah di sana yang mahal. Di London, uang USD 1 juta hanya dapat membeli tanah seluas 25,2 meter persegi.

Kota tempat Charlie Chaplin lahir ini tidak hanya memiliki sejarah yang panjang, melainkan salah satu pusat finansial, politik, dan teknologi yang paling vital di kawasan Eropa.


2. Hong Kong

Pejalan kaki berjalan di depan neon sign dari 'Tsui Wah Restaurant' di Hong Kong (16/4). Kota Hong Kong tidak pernah benar-benar kehilangan kegelapannya berkat cahaya 24 jam dari segudang neon sign. (AFP Photo/Philip Fong)

Begitu banyak gedung pencakar langit di Hong Kong sebagai solusi lahan negaranya yang sempit. Belakangan, mulai banyak kisah-kisah mengenai krisis perumahan di sana.

Mengingat terbatasnya lahan yang tersedia, tidak heran bila uang sebanyak USD 1 juta hanya bisa mendapatkan tanah seluas 20,6 meter persegi di Hong Kong.


1. Monako

Monako ialah negara kota berdaulat yang terletak di Cote d'Azur, Eropa Barat

Dengan luas tanah yang hanya 202 hektar, uang USD 1 juta hanya bisa membeli tanah seluas 15 meter persegi di negara-kota ini.

Terletak di tepi lautan Mediterania, serta berbatasan dengan Prancis, kota ini sedang berbenah untuk menjadi pusat uang kripto di dunia. Bahkan, Monako disiapkan untuk menyalip negara-negara Asia Timur di sektor tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya