Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham Selasa (18/9/2018). Namun, tekanan IHSG terbatas.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa pekan ini, IHSG melemah 12,46 poin atau 0,21 persen ke posisi 5.811,79. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,18 persen ke posisi 912,28. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 213 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. 154 saham menguat dan 115 saham diam di tempat.
Baca Juga
Advertisement
IHSG pun sempat berada di level tertinggi 5.884,95 dan terendah 5.781,28. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 408.040 kali dengan volume perdagangan 9,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Investor asing jual saham Rp 132,34 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.876.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham tambang naik 0,69 persen, sektor aneka industri menguat 0,75 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 1,55 persen.
Sektor saham konstruksi merosot 1,48 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi tergelincir 1,22 persen dan sektor saham pertanian melemah 0,88 persen.
Saham-saham pendatang baru catatkan penguatan di tengah IHSG melemah. Saham DIGI naik 70 persen ke posisi Rp 340 per saham, saham PANI melonjak 69,44 persen ke posisi Rp 183 per saham. Saham lainnya yang menguat yaitu saham SRSN naik 34,92 persen ke posisi 85 per saham, saham ABBA melonjak 34,48 persen ke posisi 195 per saham dan saham MBTO mendaki 6,94 persen ke posisi 154 per saham.
Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham NUSA susut 25 persen ke posisi 189 per saham, saham COWL tergelincir 18,25 persen ke posisi 515 per saham, dan saham GOLD merosot 16,14 persen ke posisi 478 per saham.
Bursa Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,26 persen, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 1,41 persen, indeks saham Thailand menguat 1,56 persen, dan indeks saham Shanghai mendaki 1,82 persen. Sementara itu, indeks saham Singapura turun 0,07 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,63 persen.
Analis PT Binaarta Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, secara eksternal, pengumuman tarif baru oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap impor dari China senilai USD 200 miliar memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan bursa dalam skala global. Ini sebab eskalasi perang dagang antara AS dengan China masih berlanjut. Ini sentimen pengaruhi IHSG.
"Di sisi lain, minimnya sentimen positif dari dalam negeri membuat penguatan IHSG relatif terbatas pada hari ini," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
IHSG Dibuka Menguat
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan saham Selasa ini. Namun tak beberapa lama, IHSG mampu menghijau meskipun tak terlalu besar.
Pada pra pembukaan perdagangan, Selasa 18 September 2018, IHSG melemah 5,53 poin atau 0,10 persen ke posisi 5.818,72. Pelemahan kembali berlanjut pada pembukaan, IHSG turun 12,92 atau 0,22 persen menjadi 5.810,59.
Namun selang 5 menit, IHSG mampu menghijau dengan naik 12,91 poin atau 0,22 persen menuju 5.836,39.
Indeks saham LQ45 juga melemah 0,33 persen ke posisi 911,68. Sebagian besar indeks saham acuan memerah kecuali DBX dan Infobank15.
Sebanyak 66 saham menguat tetapi tak mampu membawa IHSG naik. Sementara 86 saham tertekan. Adapun 117 saham diam di tempat. Adapun hari ini, IHSG berada di posisi tertinggi 5.823,13 dan terendah 5.807,72.
Total frekuensi perdagangan saham pada hari ini sebanyak 14.536 kali dengan volume 347,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 180 triliun.
Investor asing jual saham Rp 1,5 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.902.
Sebagian besar sektor saham memerah. Sektor saham barang konsumsi melemah 0,57 persen. Kemudian sektor saham pertambangan turun 0,25 dan perdagangan sebesar 0,22 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham DIGI naik 70 persen ke posisi 340 per saham, saham PANI naik 69,44 persen ke posisi 183 per saham, dan saham MYTX mendaki 26,43 persen ke posisi 177 per saham.
Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain NUSA turun 13,49 persen ke posisi 218 per saham dan saham KPAL tergelincir 7,61 persen ke posisi 364 per saham.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement