Liputan6.com, Cilacap - Suasana tenang warga di Dusun Cigobang, Desa Jenang, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mendadak berubah riuh redam. Teriakan demi teriakan terdengar demi mendapati kebakaran pabrik kayu Sabda Alam Prima Nusa (SAPN), Senin petang, 17 September 2018.
Sekonyong-konyong, sejumlah pekerja pabrik panik dan berlarian keluar dari area pabrik yang terbakar. Mereka tak kuasa menahan amukan si jago merah yang terus membesar.
Para pekerja pertama kali mengetahui kebakaran sekitar pukul 17.00 WIB. Api diduga berasal dari oven nomor 7.
Hanya dalam waktu 15 menit, api menjalar ke ruang-ruang lain dengan cepat. Ketua RT 02/20, Sugianto menuturkan, mengetahui terjadi kebakaran, warga sekitar tak tinggal diam. Mereka berupaya sebisanya untuk memadamkan api.
Baca Juga
Advertisement
Namun, mereka tak kuasa mendekat. Warga hanya bisa mencegah rembetan api dengan menyiramkan air selokan ke tembok pabrik dan rumah yang letaknya berdekatan dengan pabrik yang kebakaran.
Tiupan angin yang kencang menerbangkan bunga-bunga api ke sisi utara. Permukiman warga di sisi utara dan barat pabrik terancam. Warga pun panik api akan melahap rumah mereka.
"Anginnya berembus ke utara. Kita nyiram-nyiram atap dan tembok rumah sampai jam 7 malam. Jaga-jaga sampai dini hari," ucap Gunawan, yang juga karyawan pabrik kayu terbakar ini, Selasa, 18 September 2018.
Di dalam pabrik, keriuhan suara manusia tak terdengar lantaran tertutup letupan api yang menyala-nyala tak terkendali. Itu sebab, ketika mobil pemadam kebakaran tiba beberapa menit kemudian, api sudah berkobar nyaris di seluruh bagian pabrik kayu milik Iwan Rahardi ini.
Saksikan video pilihan berikut:
Kendala Pemadaman Api di Pabrik Kayu
Lantaran api tak tertanggulangi, Pos Damkar Majenang meminta bantuan ke Pos Damkar Sidareja dan Pos Induk Cilacap. Armada pemadam kebakaran dari wilayah lain, Banjarpatroman, Jawa Barat pun dimintai bantuan. Secara total, ada empat mobil damkar yang diterjunkan.
Selama proses pemadaman, listrik di sekitar wilayah sekitar padam. Prosedur ini dilakukan untuk menghindari kerusakan lebih luas akibat lonjakan arus pendek. Selain itu, satu unit trafo listrik di depan pabrik dimatikan.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Cilacap, Supriyadi mengatakan hingga larut malam, api belum berhasil dipadamkan. Petugas kesulitan karena besarnya kobaran api dan tiupan angin kencang.
Selain itu, kayu yang ada di dalam pabrik juga membuat kebakaran sulit dijinakkan. Karenanya, api baru bisa dijinakkan setelah menghanguskan 90 persen area pabrik, sekitar pukul 7.00 WIB, Selasa.
Ini berarti, untuk memadamkan api yang pertama kali terdeteksi, petugas membutuhkan waktu hingga 14 jam.
"Jumlah armadanya terbatas. Posisi mobil pemadam kebakaran juga jauh sehingga perlu waktu untuk menuju lokasi," Supriyadi menerangkan.
Kendala lainnya, hydran terdekat yang mestinya menggelontorkan banyak air rupanya tersendat. Armada pun mesti mencari sumber air terdekat. Antara lain ke kolam, selokan dan sungai.
"Debitnya terlalu kecil. Lamban," dia menerangkan, saat dihubungi Liputan6.com.
Kebakaran area pabrik kayu olahan untuk ekspor ini diperkirakan menyebabkan kerugian hingga Rp 20 miliar. Angka ini berasal dari kayu lapis siap ekspor, forklift tiga unit, dua ruang kantor beserta isinya, bangunan pabrik, serta tujuh oven kayu.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Advertisement