Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung upaya Polda Metro Jaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menerapkan tilang elektronik atau sistem Electronic traffic law enforcement (E-TLE). Rencananya e-tilang ini akan mulai diuji coba pada Oktober 2018.
Budi mengungkapkan, sistem seperti ini akan membuat proses tilang kendaraan menjadi lebih transparan dan proses penyelesaiannya menjadi lebih cepat.
Baca Juga
Advertisement
"Saya pikir itu ide yang bagus ya supaya governance supaya lebih cepat," ujar dia di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Meski konsekuensinya akibat penerapan sistem ini akan menimbulkan kemacetan, lanjut Budi, namun hal tersebut merupakan hal yang wajar.
"Kalau pertama kali macet sedikit itu enggak apa-apa. Jadi bagus saya mendukung usaha itu," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tilang Elektronik Diuji Coba Oktober
Sebelumnya, Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta sepakat menerapkan Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE), atau sebuah sistem elektronik pengawasan dan penegakan hukum lalu lintas, atau biasa disebut tilang elektronik. Tilang elektronik akan diberlakukan pada Oktober 2018.
"Rencana memang kita kemarin, tanggal 22 September kita launching, tapi karena ada beberapa kegiatan Asian Games dan sebagainya. Jadi kita undur lagi, kemungkinan besar paling lambat, Oktober. Harus bisa laksanakan ini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf di Jakarta, Jumat (14/9/2018).
BACA JUGA
"Kita Oktober uji coba sambil sosialisasi. Satu bulan kemudian penerapan penegakan," sambungnya.
Yusuf mengatakan, tilang elektronik untuk mengurangi kemacetan di Ibu Kota yang semakin parah. Diharapkan dengan sistem ini, masyarakat lebih taat kepada peraturan lalu lintas.
Dia mengatakan, penerapan tilang elektronik ini akan bertahap. Nantinya, Jalan Sudirman-MH Thamrin akan dicoba menjadi percontohan.
"Memang tadi kita susah koordinasi dengan Dishub juga, jadi kalau memang target kita Sudirman dan Thamrin dulu, kita protokol dulu. Seperti waktu kita melaksanakan ganjil-genap. Kan Sudirman-Thamrin dulu. Protokol dulu. Ini terpantau oleh semua kalangan, semua lapisan masyarakat. Dan ini jalan ini, melalui jalan ini dari kota maupun luar kota melalui jalan ini," pungkas Yusuf.
Advertisement