Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah mengkaji kemungkinan untuk menghidupkan kembali rel kereta api non-aktif yang menghubungkan Purwokerto-Wonosobo.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub dikabarkan sedang menyusun dokumen perencanaan teknis jalur kereta sepanjang 98 km tersebut.
"Baru studi. Dokumen perencanannya kita siapkan. Karena kita wajib menyusun itu," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri, seusai menggelar rapat bersama Komisi V DPR RI, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Zulfikri mengatakan, salah satu faktor utama yang mendasari studi itu ialah masalah pendanaan. "Pendanaanya nanti kita lihat, nanti ujung-ujungnya di pendanaan sebenarnya. Kalau sekarang kita studi dulu," ungkapnya.
Baca Juga
Advertisement
Jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo ini merupakan sebuah rel eksisting peninggalan masa Kolonial Belanda pada 1917. Jalur tersebut sempat digunakan dan dilewati oleh beberapa lokomotif diesel sebelum ditutup pada 1 Agustus 1978.
Kini, hanya jalur dari Stasiun Purwokerto hingga Stasiun Purwokerto saja yang masih aktif digunakan untuk melayani pengangkutan pupuk.
Bila hasil studi meyakinkan, Zulfikri melanjutkan, maka urusan pembiayaan jalur kereta Purwokerto-Wonosobo bisa diajukan dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Kalau dia penumpangnya memang cukup prospektif, jumlah kereta dan peminatnya tinggi, tentunya kalau dia komersial bisa kita tawarkan KPBU. Karena sekarang pembiayaan kereta api mau diarahkan ke format-format itu," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Yogyakarta-Magelang
Selain Purwokerto-Wonosobo, ia menyampaikan, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub juga kini tengah mengevaluasi kelaikan reaktivasi jalur kereta Yogyakarta-Magelang.
"Sama, itu baru studi. Kesiapan dokumen perencaan dan lain-lain kita persiapkan dulu. Masih berproses, nanti kita akan bahas lagi," pungkas dia.
Advertisement