Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mencatatkan bisnis trade finance berkontribusi pada pencapaian fee based income sebesar 11,7 persen dari total based income BNI.
Perseroan pun tercatat memiliki layanan trade finance terbaik, hingga dinobatkan sebagai the best Trade Finance Bank se-Indonesia.
Setiap produk yang disiapkan BNI untuk melayani nasabah pada transaksi-transaksi internasional ditopang oleh dukungan jaringan kantor cabang yang terbesar dimiliki oleh bank nasional asal Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, BNI memiliki kantor di Singapura, Hong Kong, Tokyo- Jepang, Osaka – Jepang, Seoul – Korea Selatan, New York – Amerika Serikat, London – Inggris, dan Yangon - Myanmar.
"Bisnis trade finance BNI berkontribusi pada pencapaian fee based income sebesar 11,7 persen dari total fee based income BNI," ujar Direktur Tresuri & Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (18/9/2018).
Alpha Southeast Asia sebagai pelaksana survei yang bermuara penilaian terhadap BNI tersebut menyerahkan plakat penghargaan Best Trade Finance Bank in Indonesia kepada BNI. Prestasi ini didapatkan untuk kedelapan kalinya secara berturut-turut sejak 2010.
Rupiah Melemah, Ini Langkah BNI Dukung Pemerintah
Melihat kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, BNI akan mendukung pemerintah dalam meningkatkan cadangan devisa dengan memberikan fasilitas trade finance yang mudah dan cepat untuk mendorong sektor ekspor.
Ke depan BNI akan meningkatkan upaya pelatihan, pendampingan, dan pengembangan produk dan pricing strategi tidak hanya untuk nasabah corporate namun juga untuk UMKM yang memiliki potensi ekspor.
Bergairahnya proyek-proyek infratruktur di dalam negeri yang menjadi sorotan pemerintah RI telah menjadikan BNI sebagai lembaga keuangan yang unggul dalam penyediaan layanan pembiayaan khususnya Supply Chain Financing (SCF) dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN).
Kedua jenis transaksi ini mendominasi pelaku pasar keuangan di dalam negeri. Selama Periode Januari 2018 hingga Agustus 2018, BNI mampu membukukan volume trade finance sebesar 30,3 miliar USD tumbuh 17,4 persen secara year on year (YoY).
"Melihat kecenderungan tersebut, BNI terus berupaya meningkatkan dan memperbaharui produk-produk layanannya, tidak hanya pada bisnis Trade Finance, akan tetapi juga transaksi-transaksi lain yang berhubungan, seperti layanan Cash Management. Di mana Cash Management BNI terintegrasi dengan platform Digital Banking dan Kredit Korporasi untuk menarik lebih banyak nasabah dan mengembangkan pasar yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan dan tingkat utilisasi produk,” ujar Rico.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement