Liputan6.com, Jakarta Memasuki minggu ketiga September 2018, cakupan imunisasi Measless Rubella (MR) di beberapa provinsi di luar Pulau Jawa masih rendah. Bahkan, Aceh punya cakupan terendah dengan 4,94 persen per 10 September 2018, berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan RI.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mendorong masyarakat, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyampaikan, sosialisasi tetap diberikan agar masyarakat mau imunisasi MR.
"Sosialisasi MR tidak dilakukan dari Sabang sampai Merauke juga, tapi utamanya fokus pada tempat-tempat yang cakupan MR-nya rendah," ungkap Menkes Nila usai acara dalam acara "Menguak Jalan Panjang Fatwa MUI tentang Vaksin MR" di Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Jakarta, ditulis Rabu (19/9/2018).
Baca terkait: Ma'ruf Amin: MUI Dukung Kemenkes Imunisasi MR Bersifat Darurat
Provinsi yang cakupan rendah imunisasi MR, yakni Riau (18,92 persen), Sumatera Barat (21,11 persen), Nusa Tenggara Barat (20,37 persen), Bangka Belitung (26,45 persen), Kalimantan Selatan (28,31 persen), Sumatera Utara (29,53 persen), dan Kepulauan Riau (34,50 persen).
Sosialisasi yang dilakukan berupa upaya mengedukasi masyarakat soal imunisasi MR. Pemerintah memberi mereka pengertian bahwa imunisasi MR itu boleh dilakukan.
Simak video menarik berikut ini:
Langsung pergi ke lokasi
Dalam upaya pemberian sosialisasi, khususnya pada daerah yang masih rendah cakupan imunisasi, Menkes Nika setuju dengan anjuran Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin.
"Anjuran Pak Kyai (Ma'ruf Amin) tadi, kita harus pergi ke sana (daerah yang cakupan imunisasi MR rendah). Tentunya, memberikan infromasi dan pengertian kepada masyarakat soal pentingngya imunisasi MR (yang mencegah campak dan rubella)," Menkes Nila melanjutkan.
Upaya sosialisasi ini juga perlu dilakukan bersama MUI (dalam hal ini MUI Daerah). Ma'ruf mengatakan MUI mendukung penuh sukseskan imunisasi MR di 28 provinsi di luar Pulau Jawa, yang tengah berlangsung pada Agustus-September 2018.
Advertisement