Liputan6.com, Jakarta Penyanyi muda Rayvelin berduet dengan Bowo Alpenliebe dalam single berjudul 'Lagi Lagi Tik Tok'. Video keduanya pun diposting di dunia maya pada 16 September 2018 kemarin. Namun, belum apa-apa nyinyiran warganet pun datang kepada keduanya.
Nyinyiran warganet memang tak lepas dari sosok Bowo Alpenliebe yang sempat mengalami pemblokiran. Hal ini pula yang akhirnya dirasakan oleh Rayvelin. Pasalnya, gadis berusia 8 tahun ini turut mendapat nyinyiran dari warganet. Bahkan, Don Kinol sang pencipta lagi juga menjadi sasaran empuk nyinyiran warganet.
"Yang menciptakan lagunya siapa ya? Hati-hati ya menggunakan kata autis. (kamu seutuhnya belum mengerti tentang autis. Berhenti menggunakan kata autis sebagai kata negative)," tulis akun @andre.ericson.
"Kenapa harus tentang Tik Tok, siapa sih pencipta lagu nya???? Yg nyanyi masih anak kecil, alangkah baik nya klo lagu nya ya tentang anak2 gtuh” tulis akun agustianaina166.
"Disayangkan banget lagunya kok tentang tiktok. Sedih lihat penerus bangsa nyanyiin lagu yg ga sesuai umur, menurutku,” kata akun @ahmadfatur_ mengomentari Bowo Alpenliebe.
Baca Juga
Advertisement
Mental
Menanggapi hal itu, Titta Rizki, ibunda Rayvelin mengatakan bahwa dirinya berusaha ingin memperkuat mental anaknya. Dirinya juga heran mengapa warganet membully anaknya sampai begitu kasar. Padahal Titta merasa apa yang disampaikan anaknya lewat lagu 'Lagi Lagi Tik Tok' ini tidak bermasalah.
"Bayangin mas, sampai Rayvelin sempat nggak mau lagi menyanyi karena takut dibully lagi. Kasian anak ini punya bakat nyanyi tapi terhalang komentar nggak jelas yang menyudutkan anak saya. Bahkan teman-teman sekolah di Merlion Internasional School Surabaya cukup shock membaca di beberapa medsos," ujar Titta saat dihubungi lewat telepon.
Advertisement
Lapor Polisi
Titta mengatakan jika dirinya tak segan membawa masalah ini kepada pihak yang berwajib. Sebab, kata Titta, ini sudah menyangkut psikologis anak.
"Iya mas, masa baru sebentar aja dibully-nya habis-habisan. Saya nggak habis pikir, ya namanya berkarya kan harusnya didukung. Ini kok malah disudutkan. Saya masih sabar, jika sudah kelewatan maka saya akan bawa ke ranah hukum. Karena berkaitan dengan UU ITE," ujar Titta Rayvelin.