Mendagri: Memelihara Perbatasan Negara Menjamin Keutuhan dan Kedaulatan NKRI

Mendagri: Memelihara perbatasan negara menjamin keutuhan dan kedaulatan NKRI.

oleh Cahyu diperbarui 19 Sep 2018, 19:21 WIB
Mendagri: Memelihara perbatasan negara menjamin keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tjahjo Kumolo, mengatakan bahwa memelihara perbatasan negara sama dengan menjamin keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Hal tersebut ia ungkapkan saat menjadi inspektur upacara dalam rangkat memperingati HUT BNPP ke-8 di Lapangan Atambua, Belu, Rabu (19/9/2018).

“Dalam konteks pemeliharaan perbatasan negara sebagai upaya menjamin keutuhan dan kedaulatan NKRI serta penguatan penegakkan hukum, pertahanan, dan keamanan negara dilakukan melalui pengamanan batas, baik itu wilayah darat, laut, dan udara. Dan peningkatan kualitas diplomasi dan kerja sama batas wilayah negara dimana pembangunan sarana prasarana batas negara serta peningkatan pelayanan lintas batas yang ada harus ditingkatkan," ujar Tjahjo. 

Lanjutnya, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

“Kita memaklumi dan menyadari bahwa dari berbagai keberhasilan yang telah kita capai bersama, membangun pos-pos perbatasan terdepan ini, memang masih terdapat berbagai hal yang masih terus kita upayakan agar berhasil mencapai target-target, sehingga masyarakat ikut menjaga, ikut merawat, perbatasan. Dalam arti juga ikut menjaga kedaulatan Negara,” ucap Tjahjo.

Dirinya pun meminta Bupati Belu dan Malaka saling bekerja sama untuk memperkuat wilayah dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

“Khusus kepada Bupati Belu termasuk Bupati Malaka harus saling membantu konektivitas yang ada untuk memperkuat wilayah daerah dalam upaya untuk percepatan pembangunan terpadu khsuusnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat,” kata Tjahjo.

Sebelum menjadi inspektur upacara, ia secara marathon mengikuti rangkaian HUT ke-8 BNPP melalui Pekan Perbatasan yang salah satunya digelar di Kabupaten Belu, NTT. Rangkaian kegiatannya terdiri dari, yaitu peninjauan Rumah Tenun Binaan Bank Indonesia dan pelepasan miniatur patung Soekarno dari Lapangan Umum Atambua menuju PLBN Motaain (pelepasan miniatur patung Soekarno ditandai dengan pemukulan Tihar).

Tjahjo melanjutkan agenda kegiatannya dengan arak-arakan dari Lapangan Umum Atambua menuju Desa Silawan (lokasi pengobatan massal di Puskesmas Silawan, lokasi penyerahan 3 kunci rumah hasil bedah rumah di Dusun Halimuti dan PLBN Motaain). Kemudian, peletakan batu pertama pembangunan patung Soekarno di PLBN Motaain dan peninjauan lokasi rencana pembangunan Monumen Tiang Bendera.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya