Fadli Zon Sindir Jokowi Lewat Lagu Potong Bebek Angsa, Ini Respons PDIP

Charles menilai nyanyian Fadli Zon sebagai gambaran kualitas oposisi di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2018, 21:12 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kembali membuat geger dunia maya. Kali ini, Fadli Zon, lewat akun Twitternya mengubah lirik lagu daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Potong Bebek Angsa untuk mengkritik kubu pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin.

"Potong bebek angsa masak dikuai gagal urus bangsa maksa dua kali takut diganti Prabowo-Sandi lalalalalalala," cuit Fadli dalam akun Twitter @Fadlizon, Rabu (19/9).

Hal itu, langsung menuai respon dari kubu Jokowi - Ma'ruf Amin, Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris menilai cuitan Fadli Zon itu menunjukkan kualitas kubu oposisi di perpolitikan Indonesia.

"Kualitas oposisi itu ikut menentukan kualitas demokrasi. Jadi, oposisi tidak bisa cuma modal nyanyi,” kata Charles di Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Charles membandingkan peran oposisi dalam pemerintahan Jokowi saat ini, dengan yang dilakukan PDI Perjuangan saat pemerintahan SBY dulu.

"Pada 2013, untuk membuktikan bahwa kebijakan SBY menaikkan harga BBM itu salah, PDI Perjuangan sampai merancang APBN-P tandingan,” kata Charles.

Lewat postur APBN-P 2013 tandingan itu, kata Charles, PDI Perjuangan membuktikan bahwa terdapat sumber-sumber lain dari anggaran negara untuk menutup subsidi, tanpa harus menaikkan harga BBM.

"Bahkan dari perhitungan tersebut, PDI Perjuangan sampai merilis harga BBM tandingan,” ujar Caleg DPR untuk Dapil Jakarta III ini.

Charles mengatakan, apa yang dilakukan PDI Perjuangan saat itu adalah wujud komitmen Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menghadirkan oposisi yang berkualitas, demi demokrasi yang juga berkualitas.

“Di awal pemerintahan SBY, kita tahu Ibu Megawati menolak tawaran agar PDI Perjuangan gabung pemerintahan, dan komitmen menjadi partai penyeimbang itu dijalankan dengan baik,” ujar dia.


Buah Kerja Politik

Menurut Charles, kerja-kerja oposisi berkualitas yang dilakukan PDI Perjuangan pada 2004-2014 itu yang kemudian dinilai rakyat, dan memenangkan partai Pancasilais ini pada Pemilu 2014.

"Kemenangan PDI Perjuangan di 2014 adalah buah dari kerja politik ideologis dan berkualitas selama 10 tahun. Jadi, tanpa kerja-kerja berkualitas, oposisi Jokowi saat ini jangan mimpi untuk bisa berkuasa di 2019," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya