Liputan6.com, New York - Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo akan memimpin sidang Dewan Keamanan PBB pada 27 September yang akan mendesak masyarakat internasional meningkatkan tekanan terhadap Korea Utara.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (20/9/2018), Sidang DK PBB tersebut akan dilaksanakan di sela Sidang Umum Tahunan PBB.
Baca Juga
Advertisement
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika, Heather Nauert, mengatakan dalam sidang itu Mike Pompeo mempunyai kesempatan untuk memberikan keterangan terbaru pada Dewan Keamanan tentang usaha Amerika yang akhirnya menghapuskan senjata nuklir di Korea Utara.
Hal itu dapat diverifikasi seraya menekankan perlunya semua anggota Dewan menegakkan sanksi yang dikenakan.
Dalam beberapa bulan belakangan ini Pompeo semakin bersikap keras terhadap Pyongyang termasuk di PBB. Dia mengingatkan bahwa tekanan global melemah sejak KTT pimpinan AS dan Korea Utara di Singapura Juni lalu.
Senin, 17 September, Duta Besar Amerika untuk PBB Nikki Haley menuduh Rusia menipu dengan melangkahi ketentuan yang berlaku mengenai sanksi.
Presiden Trump juga mengemukakan keraguannya dalam beberapa pekan terakhir tentang sikap China.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Donald Trump Puji Korut
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memuji pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Minggu 9 September 2018, karena telah menggelar pawai militer besar-besaran "tanpa menampilkan rudal nuklir" untuk merayakan HUT ke-70 negara ber-ibu kota Pyongyang itu.
"Ini adalah pernyataan yang besar dan sangat positif dari Korea Utara. Terima kasih kepada Ketua Kim (Jong-un). Kami berdua akan membuktikan bahwa semua orang salah!" kata Trump lewat akun Twitter pribadi @realDonaldTrump, Minggu 9 September 2018, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Trump melanjutkan:
Twit itu turut mengutip pendapat para ahli yang percaya bahwa alasan Korea Utara tak memamerkan rudal nuklirnya dalam pawai adalah guna menunjukkan komitmen mereka untuk mencapai denuklirisasi.
"Tema (HUT Korea Utara yang ke-70) adalah perdamaian dan pembangunan ekonomi," kata presiden AS.
Pada Jumat, 7 September, Trump mengatakan bahwa dirinya mengharapkan surat dari Kim Jong-un. Sejak itu, ia tampak bersemangat tentang keadaan hubungan antara kedua negara.
Kedua pemimpin bertemu pada Juni 2018 di Singapura, mengakhiri ketegangan selama beberapa bulan atas uji coba rudal dan nuklir Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi semenanjung Korea, mengikuti tuntutan Washington untuk "denuklirisasi akhir Korea yang sepenuhnya dapat diverifikasi."
Namun momentum positif itu mengalami kemunduran, dan akhir bulan lalu Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tiba-tiba membatalkan perjalanan yang dijadwalkan ke Korea Utara, mengutip kurangnya kemajuan denuklirisasi.
Advertisement