Pekerja memproses tahu di salah satu industri rumahan Semanan, Kalideres, Jakarta, Rabu (19/9). Naiknya dolar AS membawa dampak pada harga kedelai impor yang merupakan bahan baku para produsen tahu di Semanan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja memproses tahu di salah satu industri rumahan Semanan, Kalideres, Jakarta, Rabu (19/9). Kenaikan dolar AS turut berdampak naiknya harga kedelai impor yang kini mencapai Rp 7.500 per kilogram. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja memproses pembuatan tahu di salah satu industri rumahan Semanan, Kalideres, Jakarta, Rabu (19/9).Dalam sehari, tiap industri rumahan Semanan mampu memproduksi sekitar 4 kuintal tahu dengan harga Rp 40 ribu per papan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di salah satu industri rumahan Semanan, Kalideres, Jakarta, Rabu (19/9). Semanan merupakan kompleks pengrajin tahu dan tempe terbesar di Jakarta yang dibangun sejak 1979. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja menyelesaikan pembuatan tahu di salah satu industri rumahan Semanan, Kalideres, Jakarta, Rabu (19/9). Naiknya dolar AS membawa dampak pada harga kedelai impor yang merupakan bahan baku para produsen tahu di Semanan. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)
Pekerja memproses kacang kedelai menjadi tahu di salah satu industri rumahan Semanan, Kalideres, Jakarta, Rabu (19/9). Kenaikan dolar AS turut berdampak naiknya harga kedelai impor yang kini mencapai Rp 7.500 per kilogram. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)