Angka Backlog Rumah Tinggi, BTN Genjot Penyaluran KPR di Jawa Timur

Ini mengingat angka backlog di wilayah tersebut yang masih tinggi serta positifnya pergerakan harga rumah di wilayah tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Sep 2018, 10:45 WIB
Pengunjung melihat maket rumah pada peluncuran Plaza KPR dan KPR Hotline di Jakarta, Selasa (12/12). Plaza KPR merupakan gerai khusus yang diperuntukkan bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai KPR PT BTN (Persero). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN Tbk bakal terus memacu ekspansi bisnis Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Ini mengingat angka backlog di wilayah tersebut yang masih tinggi serta positifnya pergerakan harga rumah di wilayah tersebut.

Ekspansi bisnis tersebut juga digelar untuk mendukung pencapaian target bisnis BTN secara nasional sekaligus mendorong suksesnya Program Satu Juta Rumah.

Direktur Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan perseroan akan terus mengenjot kinerja perseroan di Jatim melihat potensi yang masih besar. Berdasarkan kajian pasokan dan kebutuhan perumahan yang dilakukan BTN menunjukkan angka backlog di Jawa Timur pada 2016 mencapai 1,03 juta unit.

“Dengan ruang yang lebar untuk berekspansi ini serta berbagai inovasi dan transformasi bisnis yang kami lakukan, kami optimistis tahun ini akan mampu mencatatkan penyaluran KPR di Jatim senilai Rp 4,32 triliun untuk 23.321 unit rumah atau naik sekitar 21 persen dari tahun lalu,” jelas Andi dalam keterangannya, Kamis (20/9/2018).

Dalam lima tahun ke depan, BTN memproyeksikan angka kebutuhan rumah tersebut akan bertambah sebanyak 762.034 unit. Sebaliknya, angka pertumbuhan kepemilikan rumah di provinsi tempat Kota Pahlawan tersebut baru mencapai 1,18 persen.

Andi melanjutkan, pada tahun ini, Bank BTN juga merekam jumlah potensi permintaan akan rumah di Jatim mencapai 331.746 unit. Namun, angka ketersediaan rumah di wilayah tersebut baru mencapai 23.992 unit.

Besarnya peluang bisnis KPR di Jatim juga didukung pergerakan positif harga rumah di provinsi tersebut. Kajian Bank BTN juga menunjukkan provinsi Jatim menempati posisi ketiga dengan House Price Index (indeks harga rumah/HPI) tertinggi sebesar 173,34 per Juni 2018. Kemudian, sebanyak 6 dari 10 kabupaten/kota yang memiliki HPI tertinggi berada di Jawa Timur.

Di antaranya, Jember menjadi kabupaten dengan HPI tertinggi per Juni 2018 dengan indeks sebesar 229,46 dan pertumbuhan tahunan mencapai 23,38 persen secara tahunan. Besaran indeks tersebut mengindikasikan kenaikan harga rumah di Jember mencapai 1,29 kali lipat dalam 3,5 tahun.

Pertumbuhan pesat pun terjadi di Kabupaten Ngawi dengan kenaikan tahunan sebesar 45,93 persen. Sejalan dengan kajian tersebut, Bank Indonesia merekam kenaikan harga rumah tertinggi terjadi di kota Surabaya dengan pertumbuhan sebesar 5,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Juni 2018.

Adapun, hingga Juli 2018, Andi merinci penyaluran KPR Bank BTN di Jatim mencapai Rp 1,83 triliun. Realisasi tersebut terdiri atas penyaluran KPR Non-Subsidi untuk 4.127 unit rumah atau setara Rp 1,24 triliun dan penyaluran KPR Subsidi untuk 5.169 unit rumah atau senilai Rp 585,46 miliar per Juli 2018.

 


Kinerja BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meluncurkan Plaza KPR dan KPR Hotline di Jakarta, Selasa (12/12). contact center yang dibuka untuk memberikan segala informasi mengenai produk KPR baik subsidi maupun non-subsidi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk mencapai target penyaluran KPR tersebut, Andi mengungkapkan perseroan terus berpartisipasi meningkatkan ketersediaan rumah. Aksi yang dilakukan yakni dengan menjadi inisiator dan integrator kerja sama antar institusi untuk meningkatkan pasokan rumah. Beberapa hal yang dilakukan yakni bersinergi dengan para penyedia lahan, pemasok bahan baku, hingga para pengembang properti.

Dalam meningkatkan sisi kebutuhan rumah, emiten bersandi saham BBTN ini juga terus berinovasi pada lini digital banking untuk mempermudah nasabah mengakses layanan KPR perseroan. Bank BTN juga terus memperluas jaringan distribusi untuk meningkatkan ekspansi bisnisnya terutama di daerah-daerah.

“Kami juga menggelar kemitraan dengan berbagai institusi untuk menawarkan KPR bagi karyawan dan masyarakat serta melakukan cross selling dengan beragam korporat. Dengan berbagai strategi tersebut, kami optimistis secara nasional dapat mencatatkan pertumbuhan KPR di atas 20 persen,” kata Andi.

Sementara itu, secara nasional, Bank BTN mencatatkan penyaluran KPR senilai Rp 157,55 triliun. Posisi tersebut naik sekitar 22,07 persen yoy dari Rp 129,07 triliun pada Juli 2017.

BTN juga menorehkan kinerja kredit dan pembiayaan sebesar Rp 213,5 triliun per Juli 2018 atau naik 19,55 persen yoy dari Rp 178,58 triliun. Bank BTN pun tercatat telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp 188,33 triliun atau naik sekitar 17,27 persen yoy dari Rp 160,59 triliun.

Dengan kinerja tersebut, Bank BTN mencatatkan total aset sekitar Rp 264,51 triliun pada Juli 2018 atau naik sekitar 17,73 persen yoy dari Rp 224,68 triliun di bulan yang sama tahun sebelumnya. Dengan besaran aset ini memperkokoh posisi Bank BTN sebagai bank terbesar kelima di Indonesia. 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya