Liputan6.com, Braunau am Inn - Sejarah mencatat bahwa ada manusia-manusia di muka Bumi yang terbilang pandir di sekolah, namun bisa menciptakan inovasi yang berguna bagi manusia lainnya di dunia. Bahkan hal tersebut berlaku hingga sekian ratus tahun atau berabad-abad lamanya.
Sebut saja ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam Abad ke-20, Albert Einstein. Ia beberapa kali dikeluarkan gurunya dari kelas karena dianggap bodoh. Namun semasa muda, penemu rumus terkenal E=mc² ini banyak menyumbang ilmu pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi.
Advertisement
Selain itu, Einstein dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan pengabdiannya bagi Fisika Teoretis.
Selain Einstein, manusia cerdas lainnya adalah Sir Isaac Newton yang dinilai tidak memiliki kemampuan belajar dalam bidang matemaika dan para guru merekomendasikan sekolah khusus untuknya. Namun semasa hidup, ia adalah orang yang berhasil menjabarkan gaya gravitasi Bumi.
Berikut adalah 7 orang yang dianggap punya otak encer sepanjang sejarah peradaban manusia, seperti dilansir dari Wonderlist, Kamis (20/9/2018).
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Stephen Hawking
Stephen Hawking merupakan contoh nyata bahwa keterbatasan fisik tak akan mampu membendung kegemilangan otak yang cerdas. Penyakit syaraf motorik kronis yang ia derita tak menghalangi Hawking memberikan kontribusi bagi keberlangsungan ilmu pengetahuan.
Keberadaannya di dunia ini pun telah menginspirasi banyak kalangan, mulai dari orang biasa, ilmuwan, hingga industri perfilman.
Meninggalnya fisikawan sekaligus kosmolog jenius itu pada usia 76 tahun menyisakan duka yang mandalam bagi khalayak luas. Ia tidak hanya merevolusi pemahaman tentang bagaimana alam semesta tercipta, melainkan juga tentang konsep hidup abadi.
Hawking mengatakan, kehidupan yang tidak fana dimungkinkan jika otak manusia berada dan mampu bekerja di luar tubuh. Berbicara dalam salah satu rilis film dokumenter tentang hidupnya, Hawking mengatakan, otak seperti program yang bisa disalin ke dalam komputer.
"Menurutku, otak seperti sebuah program dalam pikiran manusia, yang mirip komputer. Jadi, secara teoritis menyalin otak adalah komputer adalah mungkin. Hal itu akan menyediakan bentuk kehidupan setelah mati," kata dia seperti dimuat Cambridge News, 22 September 2013.
"Namun, ini jauh melampaui kemampuan kita sekarang. Saya pikir akhirat konvensional adalah dongeng untuk orang-orang takut gelap, " katanya seperti dikutip The Guardian.
Dalam kalimat terakhir soal akhirat, lagi-lagi Stephen Hawking terang-terangan soal ketidakpercayaannya terhadap Tuhan.
Hawking sendiri pernah didiagnosis menderita penyakit neuron motorik pada usia 21 tahun, dan kala itu divonis hidupnya tinggal 2 atau 3 tahun lagi.
"Sepanjang hidupku aku menghadapi ancaman kematian dini. Jadi aku benci membuang-buang waktu," kata Hawking, dengan bantuan suara yang dihasilkan komputer yang ia kontrol dengan otot wajah dan kedipan dari satu matanya.
Film dokumenter terkait mengisahkan tentang masa kecil Hawking yang bermimpi menuntut ilmu di Oxford University, namun justru berlabuh di Cambridge University, dan memulai kejeniusannya dalam karier fisika dan kosmologi.
Advertisement
2. Adolf Hitler
Adolf Hitler adalah orang yang dianggap bertanggung jawab atas kematian jutaan orang dalam sejarah umat manusia. Ia adalah pemimpin yangmelahirkan paham Nazi, sehingga saat memerintah Jerman --sebagai diktaktor-- dari tahun 1933 sampai 1945, Jerman dikenal dengan sebutan Jerman Nazi atau Reich Ketiga. Ia juga menyebarkan ideologi nasional-sosialisme (Nationalsozialismus).
Kutipannya yang terkenal, "Aku tidak membunuh semua Yahudi, sehingga orang-orang akan tahu mengapa aku membunuh mereka (Yahudi)", telah menarik perhatian publik.
Legenda menyebut, Hitler adalah 'anak haram' keturunan Yahudi. Sang ayah meninggalkan istri dan Hitler saat dia masih kecil.
Selain itu, Adolf Hitler juga seorang anggota militer. Ia dengan cerdik menggunakan sumber daya alam dan Angkatan Darat Jerman sebaik mungkin pada zaman itu untuk melindunginya dari perlawanan musuh, demi mengubah Jerman menjadi tanah yang ia miliki sepenuhnya, kuasai, atur dan kendalikan menggunakan paham Nazi.
3. Albert Einstein
Sebagian besar penduduk dunia tahu bahwa Albert Einstein adalah salah satu orang terpintar di dunia dalam bidang sains. Einstein memiliki IQ tinggi dan otaknya bekerja sekitar 4 persen lebih banyak dari rata-rata otak pria.
Ia menjadi ilmuwan yang paling terkenal di muka Bumi dan berpengaruh di Abad ke-20. Nama Einstein juga kemudian dikaitkan dan disebut sebagai kata tersendiri dalam budaya populer dan bahasa urban.
Contoh, jika seseorang memanggil seseorang dengan sebutan Einstein, maka hal tersebut dianggap sebagai salah satu pujian sebab orang itu brilian danmempunyai kreativitas yang tak ada habisnya.
Advertisement
4. William Shakespeare
Seorang pria dengan banyak talenta. Namanya pun telah dilestarikan selama berabad-abad hingga saat ini. Ia dikenal sebagai seseorang ahli sastra karena karya-karya sastra yang ia tulis, terutama puisi.
William Shakespeare adalah seorang penulis Inggris yang seringkali disebut orang sebagai salah satu sastrawan terbesar sepanjang sejarah manusia. Ia menulis sekitar 38 sandiwara tragedi, komedi, sejarah dan 154 sonata, 2 puisi naratif, serta puisi-puisi yang lain.
Shakespeare menulis antara tahun 1585 dan 1613, karyanya telah diterjemahkan ke hampir semua bahasa yang ada di dunia dan dipentaskan di panggung berjuta-juta kali.
Pria yang terkenal karena melahirkan karya "Romeo and Juliet" ini menulis tentang keadaan manusia yang sangat manusiawi. Ia memahami apa yang hampir semua orang inginkan: untuk menyayangi orang lain dan disayangi oleh orang lain; makan, minum, dan tidur dengan tenang; hidup di tengah dunia yang besar dan memiliki arti di dalam hidup.
Shakespeare juga memahami bahwa manusia memiliki kelemahan-kelemahan yang kadang-kadang jauh dari rencana-rencana mereka yang terhormat (atau tidak terhormat). Shakespeare adalah seorang jenius yang menunjukkan pada orang-orang tentang diri sendiri yang sesungguhnya.
5. Galileo Galilei
Manusia harus berterimakasih kepada pria satu ini. Galileo Galilei adalah orang yang membuka mata kita untuk melihat jagat raya, menembus langit dan memandang planet lain. Ahli astronomi asal Italia ini dikenal karena menemukan teleskop, alat yang bisa digunakan oleh orang-orang untuk menatap alam semesta.
Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus mengenai peredaran Bumi mengelilingi matahari dan matahari sebagai sistem tata surya.
Akibat pandangannya tersebut, ia dianggap melenceng dari keyakinan yang selama ini dianut oleh masyarakat maupun gereja kala itu dan diajukan ke pengadilan gereja Italia tanggal 22 Juni 1633.
Pemikirannya tentang matahari sebagai 'pusat tata surya' bertentangan dengan ajaran Aristoteles maupun keyakinan gereja bahwa Bumi adalah pusat alam semesta.
Ia dihukum dengan pengucilan (tahanan rumah) sampai meninggalnya.
Baru pada tahun 1992, Paus Yohanes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa keputusan penghukuman itu adalah salah, dan dalam pidato 21 Desember 2008 Paus Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik Roma merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Bahkan menurut Stephen Hawking, Galileo adalah penyumbang terbesar bagi dunia sains modern.
Advertisement
6. Isaac Newton
Isac Newton adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Dia merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika klasik.
Karyanya Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains. Buku ini meletakkan dasar-dasar mekanika klasik.
Dalam karyanya ini, Newton menjabarkan hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad. Newton berhasil menunjukkan bahwa gerak benda di Bumi dan benda-benda luar angkasa lainnya diatur oleh sekumpulan hukum-hukum alam yang sama.
Dalam bidang optika, dia berhasil membangun teleskop pemantul yang pertama dan mengembangkan teori warna berdasarkan pengamatan bahwa sebuah kaca prisma akan membagi cahaya putih menjadi warna-warna lainnya.
7. Aleksander Agung
Aleksander III dari Makedonia atau dikenal sebagai Aleksander Agung adalah satu-satunya pria yang menyebabkan ribuan kematian ketika menaklukkan Rusia. Lalu apa yang membuatnya menjadi "hebat" dan "pintar"?
Saat berumur 16 tahun, ayahnya --Filipus II dari Makedonia-- menyerahkan takhta kepadanya, sehingga ia memiliki gelar Raja Makedonia --sebuah negara di daerah timur laut Yunani. Ia pun menjadi orang nomor satu di kekisaran dalam usia belia.
Pada usia tiga puluh tahun, ia sudah memimpin sebuah kekaisaran terbesar pada masa sejarah kuno yang membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan Himalaya. Ia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan dianggap sebagai komandan perang terhebat sepanjang masa.
Aleksander lahir di Pella pada 356 SM dan merupakan murid seorang filsuf terkenal, Aristoteles.
Salah satu dari kota bernama Aleksandria yang berada di Mesir, menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya, serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu.
Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada sebelumnya.
Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Aleksander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya, mencakup tiga benua yakni Eropa, Afrika, dan Asia.
Gelar 'yang Agung' atau 'Agung' di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja, pemimpin perang, dan keberhasilannya menaklukkan wilayah yang amat luas.
Aleksander Agung diketahui mangkat karena terjangkit malaria.
Advertisement