Polda Metro Kerahkan 1.000 Personel Saat Penetapan Capres-Cawapres di KPU

Polisi menyiapkan pengalihan arus lalu lintas yang sifatnya situasional saat penetapan calon di KPU.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2018, 13:47 WIB
Personel Polri dan TNI menggelar apel gabungan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (18/9). Apel Mantap Brata 2018 ini dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dijadwalkan melakukan penetapan Daftar Calon Tetap (DCT) para bakal calon anggota legislatif (caleg) dan bakal calon presiden dan wakil presiden 2019-2024. Untuk menyukseskan dan mengamankan acara itu, kepolisian menurunkan 1.000 personel.

"Ada dari Polres Jakarta Pusat, Sabhara, dan Brimob. Seribu personel," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (20/9/2018).

Dalam pengamanan itu, polisi telah menetapkan beberapa strategi. Polisi menyiapkan pengalihan arus lalu lintas yang sifatnya situasional saat penetapan calon di KPU.

"Ya, itu nanti situasional ya, kita lihat di lapangan seperti apa dulu. Bila tak memungkinkan akan kita lakukan pengalihan arus," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua KPU Arief Budiman mempersilakan para partai pendukung untuk datang pada saat penetapan capres dan cawapres Pilpres 2019.

"Itu rapat biasa saja KPU rapat biasa saja mengecek. Jadi, nanti pada saat pengundian nomor urut, kami persilakan masing-masing pasangan calon untuk membawa pendukungnya, lalu kita undi nomor urutnya, lalu kami berikan juga mereka kesempatan untuk memberikan speech untuk pendukungnya," kata Arief di Lapangan Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 18 September 2018.

Menurut dia, kedatangan para pendukung itu bisa lebih memberikan semangat kepada para capres-cawapres. Terlebih masyarakat juga ingin ikut terlibat atau aktif dalam proses Pemilu 2019.


Apel Pemilu

Satuan polisi berkuda mengikuti apel gabungan Penyelenggara Pemilu 2019 di Lapangan Monas, Jakarta, Selasa (18/9). Apel Mantap Brata 2018 ini dihadiri Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat 'Mantap Brata 2018' dalam rangka upaya pengamanan penyelenggaraan pemilu tahun 2019.

Pantauan Liputan6.com, apel digelar sekitar pukul 08.00 WIB. Seluruh pasukan gabungan mulai dari TNI Polri, Damkar, Dishub, dan Satpol PP menjadi peserta upacara tersebut.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, TNI-Polri memiliki cukup pengalaman menangani pemilu tingkat nasional. Namun, menurut dia, Pemilu 2019 membutuhkan penanganan ekstra dibanding tahun sebelumnya.

"Kita memprediksi, kompetisi dalam rangka kontestasi ini akan terjadi di tingkat nasional dan dapil di daerah masing-masing. Bahkan, di daerah tertentu kompetisi di satu partai pun ada karena nomor urut. Oleh karena itu kerawanannya selain nasional, ada di daerah dapil masing-masing," kata Tito dalam pidatonya di Monas, Jakarta Pusat, Selasa, 18 September 2018.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya