Pengundian Nomor Urut Capres-Cawapres, Polisi Jaga Ketat Gedung KPU

Polri akan memperketat pengamanan di Gedung KPU selama acara pengundian nomor urut capres-cawapres berlangsung.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 21 Sep 2018, 06:07 WIB
Personel gabungan TNI, Polri, dan pemerintahan mengikuti apel gelar pasukan dalam rangka menyambut Lebaran Idul Fitri 2018 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (6/6). Operasi kepolisian ini bersandi 'Operasi Ketupat 2018'. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan melakukan pengundian nomor urut calon presiden dan wakil presiden Pemilu 2019. Rencananya pengundian nomor urut tersebut dilaksanakan pukul 20.00 WIB, Jumat (21/9/2018).

Polri akan memperketat pengamanan di Gedung KPU selama acara berlangsung. Pengamanan ketat itu dilakukan mengantisipasi gesekan massa dari kedua kubu.

"Besok ada kegiatan yang besar di KPU penetapan pasti massa banyak oleh sebab itu pengamanan kami siapkan kami tingkatkan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018.

Namun, dia tidak mengungkapkan jumlah personel yang bakal dikerahkan untuk mengamankan markas lembaga penyelenggara pemilu tersebut.

"Kalau personel harus dicek dulu. Tetapi untuk besok ada event pasti pengamanan diperketat," kata Setyo saat pengundian nomor urut capres-cawapres.

 


Imbauan Polri

Aparat gabungan Polisi, TNI dan Satpol PP melakukan apel pasukan jelang malam Takbiran dan Idul Fitri di Mapolda Metro, Jakarta, (5/7). Polda Metro kerahkan ribuan personil untuk pengamanan malam Takbiran dan Idul Fitri 2016. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Selain itu, Setyo mengimbau kepada seluruh pendukung atau masyarakat umum agar selalu menjaga ketertiban dan menaati segala peraturan yang berlaku. Sebab, pelaksanaan demokrasi diharapkan berjalan dengan aman, damai, dan lancar.

"Tentunya kami harapkan masyarakat ikut bersama-sama bertanggung jawab tadi saya sampaikan bahwa ikuti aturan, ikuti imbauan yang terkait dengan pemilu kontestasi pesta demokrasi," ucap Setyo memungkasi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya