Liputan6.com, Jakarta - Menginjakkan kaki di Kota Makkah, Arab Saudi, sepertinya belum lengkap tanpa melihat sisi sejarah perkembangan dua masjid suci umat Islam yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Museum Haramain.
17 Tahun silam, akhirnya pemerintah Arab Saudi membangun sebuah museum untuk menyimpan benda-benda bersejarah yang diambil dari beberapa bagian di dua masjid suci ini.
Advertisement
Tim Media Center Haji (MCH) Daerah Kerja Makkah sempat mengunjungi Museum Haramain pada musim haji tahun ini. Kunjungan tim ini difasilitasi oleh Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang dinahkodai Subhan Cholid, seperti dikutip dari laman www.haji.kemenag.go.id, Kamis (20/9/2018).
Banyak informasi terkait dua masjid haram, Masjid Al Haram di Makkah dan Masjid Al Nabawi di Madinah dari museum yang terletak di perbukitan Ummul Joud, Makkah itu.
Kawasan itu terletak di tengah antara Hudaibiyah dan Kota Makkah. Jadi, biasanya jemaah setelah ambil miqat untuk umrah sunah di Hudaibiyah, mereka akan mampir di Museum Haramain.
Museum yang dibangun Raja Fahd bin Abdul Aziz itu juga dikenal dengan sebutan Exibition Two Holy Mosque Architecture. Mengunjungi museum ini berarti kita mempelajari kilasan peristiwa dan sejarah dua masjid mulia umat Islam.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
7 Bagian Museum
Museum Haramain terdiri dari tujuh bagian. Tiga yang pertama adalah foto dan model bangunan dua masjid suci, kekhasan dan keterangan terkait Masjidil Haram, serta tentang Kakbah, dan segala yang terkait seperti kiswah (penutup), pintu lama, serta segala perniknya.
Kemudian foto-foto dua masjid berikut dengan detail interior dan eksterior dua masjid yang menawan dan manuskrip kuno yang dimiliki perpustakaan keduanya termasuk salinan al-Qur’an mushaf Usman bin Affan.
Juga ada keterangan terkait pembangunan sumur zamzam berikut foto dan alat pemompa air zamzam; dan yang terakhir, museum ini menyajikan model dan contoh arsitektur Masjid Nabawi dilengkapi koleksi foto yang ada.
Cukup banyak jemaah haji Indonesia yang menyempatkan diri mengunjungi museum. Contohnya adalah pasangan suami istri asal kloter JKG-057 Aya Suraya dan Ahmad Rofiq.
Mereka mengungkapkan kekaguman dengan aneka informasi yang disuguhkan. "Bagus sekali, komplet isinya," kata mereka.
Advertisement