Masuk Indonesia, Startup Splend Siap Ramaikan Industri Blockchain

Splend mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Splend juga menggandeng perusahaan keamanan siber dan informasi Tanah Air, XecureIT.

oleh Jeko I. R. diperbarui 20 Sep 2018, 19:30 WIB
Ki-ka: Gildas Deograt Lumy, CEO XecureIT dan Rick Bleszynski, CEO Splend. Liputan6.com/Jeko I.R.

Liputan6.com, Jakarta - Blockchain bisa dibilang menjadi teknologi ‘the next big thing’ yang tak cuma ramai diperbincangkan di Indonesia, tetapi juga di dunia.

Meski masih jauh dari kata mapan, infrastruktur Blockchain sendiri di Indonesia sudah mulai menarik perhatian.

Salah satunya adalah Splend, startup Amerika Serikat (AS) yang menyediakan infrastruktur Blockchain. Menariknya, meski berbasis di AS, Splend didirikan oleh orang Indonesia.

Pada hari ini, Kamis (20/9/2018), Splend mengumumkan kehadirannya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Splend juga menggandeng perusahaan keamanan siber dan informasi Tanah Air, XecureIT. 

Keduanya sepakat bekerjasama menyediakan infrastruktur Blockchain berbasis keamanan tingkat tinggi melalui connectivity dan seamless, dengan target pasar korporasi. 

“Saat ini, jaringan Blockchain memasuki kondisi yang sama seperti pada saat internet awal memasuki era 1990-an, dimana problem kelambatan, ketidakamanan, trust dan biaya tinggi menjadi isu penting,” ujar Rick Bleszynski, CEO Splend di Jakarta. 

“Hal ini menyebabkan infrastruktur Blockchain mengalami tantangan terhadap terhambatnya kelanjutan pengembangan dan adaptasi secara masif sehingga solusi kami bisa menjadi jawabannya,” lanjutnya pria yang sudah tinggal di Negeri Paman Sam selama lebih dari 30 tahun tersebut.

Dengan kerjasama itu, pria yang karib disapa Rick ini juga berharap bisa mempercepat adopsi Blockchain di Indonesia di semua sektor industri. 

“Ini adalah sebuah kemitraan yang membanggakan untuk kami di mana XecureIT yang merupakan karya asli anak bangsa bisa memberikan solusi keamanan untuk sebuah platform blockchain global,” sahut Gildas Deograt Lumy, CEO XecureIT.


IBA, Teknologi Splend

Rick Bleszynski, CEO Splend. Liputan6.com/Jeko I.R.

Dijelaskan oleh Rick, Splend telah menciptakan platform teknologi bernama Integrated Blockchain Architecture atau IBA, di mana merupakan sistem terskala yang membagi peran Blockchain antara software dan hardware.

Peran yang dibagi itu, nantinya diharapkan bisa menyelesaikan masalah yang sering terjadi dan juga memberikan performa yang optimal, seperti proses transaksi Blockchain dengan cepat untuk jutaan pengguna dan perangkat secara bersamaan. 

“Kami yakin bahwa blockchain akan menjadi jaringan baru yang terpercaya, sehingga harus mampu memproses ratusan juta transaksi per detik untuk jutaan pengguna secara simultan.” jelas Rick.

 


Keunggulan Splend

Ilustrasi Blockchain. Dok: catalysts.cc
  • Kecepatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk transaksi crypto yang mendekati instan.
  • Layanan biaya yang sangat rendah atau bahkan dalam kondisi tertentu akan nihil, seperti untuk pembayaran kripto, dan transfer, kredit mikro, penerbitan kartu virtual, dll.
  • Keamanan tanpa kompromi. Pelindung keamanan tingkat tinggi yaitu dengan 12 lapis terhadap setiap usaha penyusupan.
  • Complete One-Stop Solution menyediakan fungsionalitas lintas platform.
  • Protokol Blockchain P2P yang terdesentralisasi.
  • Kompetensi pada perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Keahlian pada system-on-a-chip.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya