Liputan6.com, Jakarta Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco, mengaku mendapatkan ancaman pembunuhan dari orang tak dikenal. Ini terkait dengan insiden yang melibatkan pemain Juventus Douglas Costa dan Federico Di Francisco.
Seperti diketahui, Serie A sempat ramai dengan insiden kurang menyenangkan yang dilakukan pemain Juventus, Douglas Costa. Ia harus diganjar kartu merah dan mendapatkan larangan bermain sebanyak empat pertandingan.
Baca Juga
Advertisement
Insiden tersebut terjadi kala Juventus dalam keadaan unggul 2-0. Di sisi kanan pertahanan Bianconeri, Douglas Costa terlihat saling rebutan bola dengan penggawa Sassuolo, Federico Di Francisco.
Di Francisco didorong hingga jatuh oleh pemain asal Brasil itu. Seolah belum cukup, Douglas Costa lalu melayangkan sebuah sikutan yang mengenai tepat ke wajahnya.
Adu Mulut
Setelah itu, Sassuolo berhasil menjebol gawang yang dikawal oleh Wojciech Szczesny. Tetapi adu mulut antara Douglas Costa dan Di Francesco terus terjadi, hingga eks penggawa Bayern Munchen itu mencoba menyundulnya.
Masih belum usai, Costa yang telah diganjar kartu kuning terlihat meludahi wajah Di Francesco. Wasit yang melihat itu melalui tayangan ulang VAR tanpa ragu mengusirnya dengan kartu merah.
Advertisement
Ancaman Pembunuhan
Usai pertandingan, Costa melontarkan pernyataan yang membuat publik beranggapan bahwa dirinya diserang secara verbal. Untuk membela diri, Di Francesco pun menyatakan balasannya di media sosial.
Rupanya hal itu mengundang perilaku tidak terpuji dari publik. Sang ayah yang merupakan pelatih AS Roma, Eusebio, mengaku bahwa keluarganya mendapatkan ancaman pembunuhan setelahnya.
"Anak saya diludahi, dia dipermalukan oleh Costa. Dia menjawab selayaknya lelaki dan tidak mencari-cari alasan," ujar Eusebio seperti yang dikutip dari Calciomercato.com.
"Dia adalah anak saya, tetapi situasinya sangat jelas. Anak saya beserta saya sendiri mendapatkan ancaman pembunuhan yang tentu saja bukan hal baik," tutupnya.
Sumber: bola.net