Liputan6.com, Jakarta Jika biasanya stroke menyerang usia lanjut (di atas 65 tahun), maka fenomena yang kini terjadi, banyak orang muda kena stroke. Sasaran orang muda yang kena stroke rentang usia 20 sampai 30 tahun.
Baca Juga
Advertisement
Lebih banyak orang muda yang kena stroke disampaikan dokter spesialis saraf Mohammad Kurniawan usai acara talkshow penanganan stroke di Hotel Double Tree, Jakarta.
"Ini karena problem (masalah) genetik. Saya bahkan punya pasien yang berusia 18 tahun kena stroke. Itu ya karena ada masalah kelainan genetik," jelas Kurniawan, ditulis Jumat (21/9/2018).
Kurniawan menceritakan, banyak pasien berusia 20-an maupun 30-an yang kena stroke datang berobat. Penyebab mereka kena stroke disebabkan gaya hidup yang buruk.
"Orang suka makan yang manis-manis. Gula darah enggak dicek, eh ternyata diabetes. Itu berpotensi terjadi penyumbatan pembuluh darah, yang berujung stroke," Kurniawan menambahkan.
Simak video menarik berikut ini:
Kolesterol, hipertensi, gangguan irama jantung
Bukan hanya masalah diabetes, kolesterol tinggi yang dialami orang muda juga menjadi penyebab penyumbatan pembuluh darah. Kondisi ini meningkatkan risiko stroke.
"Data pasti kolesterol saja yang menjadi penyebab stroke sampai saat ini belum ada datanya. Kolesterol biasanya disertai dengan hipertensi (tekanan darah tinggi)," lanjut Kurniawan, yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Yang menjadi penyebab terbesar stroke dari gangguan irama jantung (aritmia fibrilasi) berupa irama jantung tidak teratur. Gangguan irama jantung membuat terjadi bekuan darah di jantung, yang mana dapat menyumbat pembuluh darah di otak.
"Apalagi pasien tua (lanjut usia) yang punya riwayat gangguan irama jantung dan ada hipertensi, makin berlipat risikonya (kena stroke)," Kurniawan menerangkan.
Advertisement