Liputan6.com, Surabaya - Forum Komunikasi Asosiasi Pengusaha (Forkas) Jawa Timur (Jatim) bersama Bank Indonesia menggelar acara Bersatu Menguatkan Rupiah. Sejumlah pengusaha di Jatim tersebut menjual 50 juta dolar Amerika Serikat (AS), karena nilai tukar rupiah saat ini berada pada level Rp 14.845 per dolar AS atau melemah 8,6 persen sejak awal tahun.
Acara ini dihadiri Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim Difi Ahmad Johansyah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Jatim Wahid Wahyudi, dan sejumlah pengusaha di Jatim.
"Kami mencoba mengajak pengusaha Jatim untuk mengonversi simpanan dolar AS ke dalam rupiah. Memang selama ini, pengusaha kita tergantung akan bahan baku ekspor-impor dan otomatis dolar sebagai mata uang utama," ucap Ketua Forkas Jatim Nur Cahyudi di Surabaya, Kamis, 20 September 2018.
Baca Juga
Advertisement
Ia mengatakan, ke depan, para pengusaha akan menekan bahan baku menggunakan bahan lokal. Selain itu, ia berjanji mencari solusi alternatif selain mata uang dolar AS.
Sementara itu, KPBI Jatim, Difi Ahmad Johansyah menambahkan, selama ini transaksi yang berlaku untuk ekspor menggunakan dolar AS. Hal ini justru semakin melemahkan rupiah. Maka itu, BI mengusulkan solusi agar para pengusaha langsung bekerja sama dengan negara-negara ASEAN dan Tiongkok.
"Misalnya dengan Malaysia, mata uang Ringgit langsung ditukar dengan rupiah tanpa melewati dolar. Kami masih usahakan hal itu terjadi," kata Difi.
Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Forkas menukar 50 juta dolar AS. "Karena itu saat diundang ke sini, saya langsung meng-iya-kan tanpa melihat jadwal saya," tutur Moeldoko.
Moeldoko menegaskan, ingin memberi apresiasi tinggi kepada Forkas. Tanpa imbauan, para pengusaha sudah memelopori gerakan positif ikut berpartisipasi agar nilai tukar rupiah stabil. "Kami berterima kasih atas gerakan positif ini," ujar Moeldoko.
Saksikan video pilihan berikut ini: