Liputan6.com, Jakarta Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Bali mengirimkan 15 atlet ke Kejurnas Karate Piala Panglima TNI 2018 di GOR Ahmad Yani, Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap Jaktim, 21-23 September 2018. Kejuaraan ini untuk memperingati HUT TNI Ke-73.
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Usia Dini Forki Bali, Aditya Putra Thama, mengatakan bahwa kejuaraan ini merupakan wadah Forki Bali mencari atlet bayangan bagi tim Pra PON. Karena itu mereka memilih untuk mengirimkan karateka-karateka muda.
Baca Juga
Advertisement
"Ini ajang kita untuk membentuk atlet bayangan di tim Pra PON karena di Bali kita punya banyak pelapis. Ini merupakan atlet muda yang kami uji kesiapannya menghadapi para senior di Bali," kata Aditya kepada Liputan6.com, di GOR Ahmad Yani, Jumat (21/9/2018).
"Persiapan kami sangat baik, tapi pembentukan timnya sangat mepet. Kami melakukan seleksi terbatas, kami panggil para juara nasional, internasional, hingga juara daerah di Bali. (Persiapan) itu hanya dua minggu," ujar Aditya Putratama menambahkan.
Mepetnya persiapan, membuat kontingen Bali kesulitan menerapkan porsi latihan untuk para atletnya. Terlebih banyak dari para atletnya yang masih berstatus sebagai pelajar.
"Kami kesulitan soal waktu karena kategori U-21 ini, atlet kami masih pelajar. Kami sulit dapat izin karena ada aturan full day school. Kami jadi sulit mengatur jadwal latihan."
Cari Bibit Karateka Nasional
Kejurnas Karate Piala Panglima merupakan sarana bagi PB Forki dalam mencari bibit karatekan nasional. Event ini telah mengantarkan seorang anggota TNI bernama Serda Rifki Ardiansyah meraih medali emas Asian Games 2018 dari cabang olahraga karate.
Rifki merupakan pemenang Kejurnas Karate Panglima TNI, tahun lalu.
Kejurnas Karate Piala Panglima dibagi dalam dua kategori, yaitu Kategori TNI dan Kategori Umum. Untuk kategori TNI dibagi dalam dua kelas, yakni senior putra dan senior putri. Seluruhnya mempertandingkan nomor kata dan kumite perorangan maupun beregu.
Untuk Kelas Beregu baik Kumite maupun Kata, tiap-tiap kontingen hanya mengirimkan satu regu. Sedangkan untuk Kelas Perorangan baik Kumite maupun Kata, tiap-tiap kontingen maksimal mengirimkan dua atlet. Untuk personel TNI maupun PNS TNI hanya turun di Kategori TNI atau tidak boleh turun di Kategori Umum / Open Turnament).
Sementara itu, kategori umum dibagi dalam tiga kelas putra dan putri. Mulai kadet (14-15) tahun, kelas junior (16-17 tahun), dan kelas U-21.
Simak pembagiannya di halaman berikutnya.
Advertisement
Pembagian Kelas
Kategori TNI
Untuk Kelas Senior Putra, nomor yang dipertandingkan adalah Kelas Senior Putra, Kata Perorangan Putra, Kata Beregu Putra, Kumite Perorangan Putra -55 Kg, Kumite Perorangan Putra -60 Kg, Kumite Perorangan Putra -67 Kg, Kumite Perorangan Putra -75 Kg, Kumite Perorangan Putra -84 Kg, Kumite Perorangan Putra +84 Kg, Kumite Beregu Putra, dan Best of The Best Putra.
Sedangkan untuk Kelas Senior Putri, nomor yang dipertandingkan adalah Kata Perorangan Putri, Kata Beregu Putri, Kumite Perorangan Putri -50 Kg, Kumite Perorangan Putri -55 Kg, Kumite Perorangan Putri -61 Kg, Kumite Perorangan Putri -68 Kg, Kumite Perorangan Putri +68 Kg, Kumite Beregu Putri, dan Best of The Best Putri.
Kategori Umum
Kategori umum dibagi enam kelas untuk masing-masing putra dan putri, yaitu Kelas Cadet Putra dan Putri usia 14-15 tahun, Kelas Junior Putra dan Putri usia 16-17 tahun, Kelas Under -21 Perorangan Putra dan Putri. Untuk Kelas Cadet Putra mempertandingkan Kumite Perorangan Putra -52 Kg, Kumite Perorangan Putra -57 Kg, Kumite Perorangan Putra -63 Kg, Kumite Perorangan Putra -70 Kg, Kumite Perorangan Putra +70 Kg, dan Kata Perorangan. Sedangkan untuk Kelas Cadet Putri, terdiri atas Kumite Perorangan Putri -47 Kg, Kumite Perorangan Putri -54 Kg, Kumite Perorangan Putri +54 Kg, dan Kata Perorangan.
Sementara itu, Kelas Junior Putra melombakan Kata Beregu Putra, Kumite Perorangan Putra -55 Kg, Kumite Perorangan Putra -61 Kg, Kumite Perorangan Putra -68 Kg, Kumite Perorangan Putra -76 Kg, Kumite Perorangan Putra +76 Kg, dan Kata Perorangan. Untuk Kelas Junior Putri memperebutkan Kata Beregu Putri, Kumite Perorangan Putri -48 Kg, Kumite Perorangan Putri -53 Kg, Kumite Perorangan Putri -59 Kg, Kumite Perorangan Putri +59 Kg, dan Kata Perorangan.
Untuk Kelas U-21 Perorangan Putra, akan memperebutkan Kumite Perorangan Putra -55 Kg, Kumite Perorangan Putra -60 Kg, Kumite Perorangan Putra -67 Kg, Kumite Perorangan Putra -75 Kg, Kumite Perorangan Putra -84 Kg, Kumite Perorangan Putra +84 Kg, dan Kata Perorangan. Sedangkan Kelas U-21 Perorangan Putri, nomor yang dilombakan adalah Kumite Perorangan Putri -50 Kg, Kumite Perorangan Putri -55 Kg, Kumite Perorangan Putri -61 Kg, Kumite Perorangan Putri -68 Kg, Kumite Perorangan Putri +68 Kg, dan Kata Perorangan. Khusus untuk Kategori Umum Kelas Kata Beregu, tiap-tiap kontingen hanya mengirimkan satu regu dan untuk Kelas Perorangan baik Kumite maupun Kata tiap-tiap kontingen maksimal mengirimkan satu atlet.
Ketentuan Pertandingan
Pertandingan Kata, terdiri dari perorangan dan beregu tiga atlet. Pertandingan perebutan medali Kata Beregu, baik di Final maupun perebutan Juara III harus menampilkan Kata dan Bunkai selama maksimum enam menit. Sedangkan waktu pertandingan Kumite Perorangan Putra dan Putri diatur dengan ketentuan tiga menit untuk Kumite Senior Putra dan Under -21 Putra, dua menit Kumite Senior Putri, Under -21 Putri, Junior Putra, Junior Putri, Cadet Putra dan Cadet Putri. Khusus Kategori TNI, untuk Kumite Beregu Putra menurunkan lima atlet dan dua cadangan, sedangkan Kumite Beregu Putri menurunkan tiga atlet dan satu cadangan.