Toyota Avanza Setia dengan Penggerak Roda Belakang, Ini Alasannya

Dijelaskan Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto, untuk penggerak roda di kendaraan tergantung kebutuhan infrastruktur di masing-masing negara.

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Sep 2018, 14:23 WIB
Keunggulan Toyota Avanza dan Veloz sehingga menjadi incaran dan "idaman" masyarakat Indonesia adalah fitur keselamatan yang lengkap.

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif Tanah Air banyak kedatangan produk low multi purpose vehicle (LMPV) yang hadir dengan penggerak roda depan. Namun, bagi mobil sejuta umat, Toyota Avanza hingga saat ini masih cukup setia dengan penggerak roda belakang.

Beredar kabar, untuk model baru Toyota Avanza tengah dipersiapkan dengan sistem penggerak roda depan. Tapi, bagi PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia masih mempertahankan penggerak roda belakang.

Dijelaskan Executive General Manager PT TAM, Fransiscus Soerjopranoto, untuk penggerak roda di kendaraan tergantung kebutuhan infrastruktur di masing-masing negara.

"Kalau negara sudah maju, kondisi jalannya mulus penggerak roda depan bisa dijadikan pilihan. Tapi di Indonesia, secara infrastruktur yang sedang dikembangkan, kita tunggu waktu kendaraan bicara penggerak roda depan," jelas pria yang akrab disapa Soerjo saat ditemui Liputan6.com di Singapura beberapa waktu lalu.

Pria ramah ini mencontohkan, seperti di Palembang, di daerah Tulang Bawang dan Tanjung Api-Api penggerak roda depan ada kerugiannya. Namun, baik penggerak depan maupun belakang masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya.

"Penggerak roda depan MPV di Toyota juga ada Sienta. Semua ada kemungkinan, dan kita pelajari termasuk spesifikasi, power engine, FWD, RWD, semua kita studi," pungkasnya ketika ditanya kemungkinan FWD disematkan di model Toyota.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:


Banyak Loyalis Avanza Lari ke Rush

Saat ini, jika ada model baru yang paling ditunggu-tunggu pencinta otomotif Tanah Air, tidak lain dan tidak bukan adalah Toyota Avanza. Pasalnya, dengan banyaknya pesaing di kelas low multi purpose vehicle (LMPV), seperti Suzuki Ertiga dan Mitsubishi Xpander, sudah saatnya model sejuta umat asal Jepang ini mendapatkan ubahan.

Namun, untuk menghadirkan model terbaru dari Toyota Avanza, sepertinya butuh waktu panjang untuk melakukan studi. Bahkan, setiap kali ditanya terkait kehadiran model baru kembaran Daihatsu Xenia ini, pihak PT Toytoa Astra Motor (TAM) sebagai agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia selalu mengeluarkan jawaban klise, sedang dipersiapkan dan waktunya belum bisa diinformasikan lebih lanjut.

Menurut Executive General Manager PT TTAM, Fransiscus Soerjopranoto, setiap model selalu dipikirkan ubahannya. Bahkan, untuk Toyota Rush yang baru diluncurkan beberapa waktu lalu, juga sudah dipikirkan model terbarunya bakal seperti apa.

"Kita punya 24 model, dan semuanya dipikirkan ubahannya, kok. Mencari suatu model yang tepat di market tidak gampang, butuh waktu cukup lama mendalaminya. So far, kami menghargai masukan (kritikan) konsumen," jelas Soerjo saat ditemui Liputan6.com di Singapura, beberapa waktu lalu.

Lanjut pria ramah ini, beruntung Toyota memiliki konsumen yang cukup loyal. Terlebih, untuk market mobil berpenumpang tujuh orang.

"Banyak konsumen, kalau Avanza tidak keluar-keluar (model baru) saya beli Rush dulu-lah. Kalau Avanza-nya keluar, saya beli Avanza lagi. Saya yakin harga jual Toyota Rush tidak akan turun banyak, plus dapat SUV tujuh penumpang," tambahnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya