Beda Susu UHT dan Pasteurisasi

Perbedaan susu UHT dan pasteurisasi terletak pada proses pembuatan. Berikut selengkapnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2018, 09:00 WIB
Ilustrasi Susu Putih (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda penggemar susu pasti sudah paham beda yang Ultra High Temperature (UHT) dan pasteurisasi. Namun, masih banyak yang belum mengetahui perbedaan dua jenis susu ini.

Perbedaan susu UHT dan pasteurisasi terletak pada proses pembuatan. Nah, dengan mengetahui latar belakang proses pengolahan ini, Anda bisa mengetahui dengan tepat jenis susu apa yang diperlukan oleh keluarga.

Susu pasteurisasi

Susu pasteurisasi adalah susu yang dipanaskan dengan sistem metode HTST (High Temperature Short Time), yaitu dipanaskan selama 15 detik pada suhu 72 derajat Celcius.

Proses singkat ini dapat mematikan bakteri jahat, virus dan jamur namun tidak membunuh keseluruhan organisme di dalamnya sehingga kandungan gizinya masih lah lengkap.

Susu pasteurisasi punya jangka waktu penyimpanan selama 40 hari dan wajib disimpan dalam lemari es. Jika sudah dibuka, jangka simpannya hanyalah 4 hari.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 


Susu UHT

Ilustrasi Minum Susu (iStockphoto)

Susu UHT dipanaskan dengan suhu tinggi yaitu 135 hingga 150 derajat Celcius, oleh karena itu dinamakan Ultra High Temperature (UHT). Dengan proses ini, susu menjadi lebih awet karena mikroorganisme berbahaya telah dimatikan.

Proses sterilisasi susu UHT terbilang singkat, hanya 2-5 detik saja supaya gizi yang terkandung tidak berubah.

Susu UHT dapat bertahan hingga 10 hari jika kemasan tidak dibuka. Tetapi jika sudah dibuka kemasannya, dalam waktu 3-4 hari harus segera dihabiskan.

 

Penulis: Winda Carmelita

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya