Gunung Anak Krakatau Meletus 44 Kali Sepanjang Jumat hingga Sabtu Dini Hari

Berdasarkan laporan petugas di Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, teramati 44 kali letusan dengan ketinggian 100-600 meter dari puncak gunung.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Sep 2018, 10:30 WIB
Meski terus erupsi, status Gunung Anak Krakatau tetap waspada. (dok. Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung/Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan letusan hingga Sabtu dini hari tadi. Tercatat, gunung yang terletak di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung itu telah meletus hingga 44 kali sejak Jumat kemarin.

Berdasarkan laporan petugas PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau, teramati 44 kali letusan dengan ketinggian 100-600 meter dari puncak gunung.

Letusan berupa asap hitam, yang keluar selama periode 21 September 2018 pukul 00.00 sampai pukul 24.00 WIB,

Dilansir dari Antara, Sabtu (22/9/2018), dari rekaman CCTV pada malam hari, terlihat sinar api dan aliran pijar ke arah selatan. Juga terdengar suara dentuman dan dirasakan getaran dengan intensitas lemah di pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau. Tapi, ombak laut tenang.

Asap kawah Gunung Anak Krakatau teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga tebal, dengan ketinggian 50-200 meter di atas puncak kawah.

 


Masyarakat Dilarang Mendekat

Tapi sepanjang pengamatan, kondisi cuaca di Gunung Anak Krakatau (338 mdpl) cerah, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 22-29 derajat Celsius, kelembapan udara 70-92 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.

Sedangkan kondisi kegempaan (letusan) 253 kali, amplitudo 41-52 mm, durasi 23-410 detik. Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 4-53 mm (dominan 45 mm).

Dengan data ini disimpulkan, aktivitas Gunung Anak Krakatau berada di Level II (Waspada). Karena itu, masyarakat atau wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya