Cara Mendiagnosis Mobil Anda Mengalami Overheat

Seperti dilansir popularmechanics.com, ada beberapa cara cara untuk mendiagnosis mesin mobil yang overheat.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 23 Sep 2018, 14:10 WIB
Air radiator yang berkurang harus diisi kembali saat mesin sudah dingin.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki mobil berarti harus siap dan rajin melakukan perawatan. Pasalnya, bukan tak mungkin masalah akan Anda rasakan di jalan raya jika kurang cermat dalam melakukan perawatan mobil.

Salah satu masalah yang kerap dialami pada mobil yaitu overheat atau mesin mobil menjadi lebih cepat panas.

Meski para pabrikan sudah melakukan berbagai uji coba untuk menangani masalah ini. Namun tentu saja hal tersebut juga harus dihindari agar ketika mobil dikendarai maka mesin tidak akan mati secara tiba-tiba.

Seperti dilansir popularmechanics.com, ada bebercara cara untuk mendiagnosis mesin mobil yang overheat, antara lain:

 


Masalah Pada Pendinginan

Radiator mobil (Foto: gudangcara.net).

Sistem pendingin bukan hanya ada pada kabin seperti AC, sebaliknya pada bagian mesin ini terdapat radiator. Biasanya, mesin overheat bisa disebabkan pada bagian radiator.

Hal yang paling sering terjadi pada bagian radiator ini yakni adanya kebocoran, pada bagian selang.

Tak hanya kebocoran, masalah lain yang kerap terjadi yaitu selang tersumbat atau berkerak, ditambah kondisi cuaca di luar cukup panas.

Selang tersumbat juga memang paling sering terjadi, alhasil kotoran menumpuk sehingga menahan aliran cairan yang sedang berkerja.

Satu lagi yang kerap membuat mesin cepat panas yaitu, jenis pelumas mesin yang tak sesuai, sehingga gesekan logam pada mesin lebih cepat menciptakan panas berlebihan.  Karena itu, ada baiknya berkonsultasi untuk pelumas penggunaan jenis mesin.

 


Penggunaan Coolant

Radiator coolant pada mobil bekas, bolehkah?

Tentu saja agar radiator bekerja dengan baik penggunaan cairan pendingin atau coolant yang tepat adalah hal yang paling utama.

Sebab, pada umumnya banyak pemilik mobil mengisi cairan mobil dengan cairan seadanya. Sebaliknya, penggunaan cairan atau coolant khusus yang tepat sangat berpengaruh.

 


Termperatur Meningkat

Tidak dianjurkan mengisi air radiator menggunakan air mineral atau air kemasan. (dok: axa.co.uk)

Jika Anda melihat alat pengukur berwarna merah pada odometer, maka ada baiknya matikan sistem pendingin ruangan  atau air conditioner (AC). Sebaliknya, arahkan pengatur AC ke bagian panas. Meski ini bukan cara yang nyaman, namun langkah ini dipercaya dapat mengurangi kinerja mesin.

Jika melihat temperatur meningkat, maka ada baiknya mengarahkan mobil keluar jalur, kemudian matikan mesin mobil lalu buka kap mesin.

Meski begitu perlu dicatat, Anda jangan sekali-kali langsung membuka tutup radiator.  Sebab, di saat bersamaan air yang ada diradiator dalam kondisi mendidih dengan tekanan ekstrim.

Jika Anda membuka tutup radiator, maka cairan akan muncrat sehingga berisiko mengalami luka bakar yang berbahaya apabila terkena kulit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya