Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa mengaku siap memenangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun, Khofifah tidak bersedia dimasukkan ke dalam struktur tim pemenangan.
"Saya sejak awal memohon untuk tidak masuk dalam tim pemenangan, baik pusat maupun daerah," ujar Khofifah saat menghadiri rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat, Sabtu (22/9/2018).
Advertisement
Menurut dia, memenangkan Jokowi-Ma'ruf di wilayah Jawa Timur tidak perlu masuk tim pemenangan. Dia mengaku telah memiliki strategi khusus yakni dengan mengoptimalkan jaringan yang sudah ada dan pernah dipakai saat Pilkada Jawa Timur kemarin.
"Kan kami ini punya jejaring yang insyaallah lebih strategis jikalau kami tidak perlu masuk di dalam tim pemenangan resmi. Jadi akhirnya teman-teman mengkoordinasikan melalui relawan-relawan yang mereka putuskan itu jaringan kiai, santri nasional," tutur Khofifah.
Sebagai Ketua Umum Muslimat NU, dia mengaku banyak memiliki jaringan, utamanya kalangan ulama dan santri di Jawa Timur. Dia merasa akan lebih leluasa mengoptimalkan jaringan tersebut apabila tidak masuk ke tim pemenangan.
"Rasanya ini lebih memungkinan untuk memaksimalkan semua jaringan yang kita punya dan tidak hanya terbatas di Jatim, karena kita semua akan bersinergi untuk memenangkan Pak Jokowi-Ma'ruf," ucap Khofifah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Batal Masuk Timses
Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansah dan Emil Elistianto Dardak, dikabarkan batal bergabung dengan Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin di Jatim. Keduanya ternyata masuk di Jaringan Kiai-Santri Nusantara (JKSN) untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Hal tersebut disampaikan Ketua JKSN Roziqi saat mengumumkan nama-nama pengurus JKSN di Surabaya, Jumat (21/9/2018).
"Di susunan dewan pengarah akan diisi Hj Khofifah Indar Parawansa, H Emil Elestianto Dardak, dan H Taufikur Rahman," tutur Roziqi.
Roziqi menyayangkan jika Khofifah hanya masuk dalam TKD Jatim yang skalanya hanya tingkat provinsi saja. Sebab, menurutnya Khofifah itu memiliki kemampuan dan jaringan yang lebih luas.
"Ibu Khofifah sudah pesan ke kita semuanya. Makomnya Ibu cocok di nasional. Demi optimalisasi jaringan nasional, Ibu akan lebih cocok ke nasional. Jaringannya nanti bisa di Aceh, Kalimantan dan jaringan lainnya di Indonesia," ujar mantan Ketua Timses Khofifah ini.
Advertisement