Liputan6.com, Brasilia - Calon presiden sayap kanan Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan lewat video pada Jumat (21/9) bahwa ia berharap bisa keluar dari rumah sakit sebelum akhir bulan. Ia diopname karena ditikam di bagian perut dua pekan lalu.
Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (23/9/2018) sejak mantan presiden sayap kiri Luiz Inacio Lula da Silva dilarang ikut karena dihukum penjara karena korupsi, sampai menjelang pemilihan presiden putaran pertama tanggal 7 Oktober, Bolsonaro unggul dalam jajak pendapat.
Calon presiden Brasil dari kubu sayap kanan, Jair Bolsonaro menjadi korban penikaman di tengah kampanye di Minas Gerais pada Kamis 6 September 2018. Meski terluka parah, ia berhasil lolos dari maut.
Baca Juga
Advertisement
Para dokter yang merawatnya di RS Santa Casa de Misericordia di Kota Juiz de Fora menyebut, sang politikus kehilangan 40 persen atau lebih dari dua liter darah akibat luka yang dialaminya.
Bolsonaro, menurut dokter, menderita luka dalam dan berpotensi mengancam nyawanya di bagian usus, namun, ia kini telah pulih.
"Secara klinis, pasien dalam kondisi baik pascaoperasi," kara direktur rumah sakit Eunice Dantas.
Dantas mengatakan, Bolsorano harus menjalani perawatan lanjutan selama setidaknya seminggu di rumah sakit. Pasien kini telah dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Sao Paulo, Brasil.
Pihak keluarga mengungkapkan pisau yang ditancapkan pelaku menembus perut korban sedalam 12 sentimeter.
Putra korban, Flavio Bolsonaro mengatakan, ayahnya mungkin tak akan bisa kembali berkampanye jelang pemilihan presiden Brasil yang digelar bulan depan. Politikus itu masih dalam kondisi lemah dan masih kesulitan bicara.
"Ia tak bisa turun ke jalan untuk berkampanye, tapi kami bisa," kata dia seperti dikutip dari BBC News, Sabtu (8/9/2018).
Saksikan video detik-detik penikaman capres Brasil berikut ini:
Sosok Kontroversial
Jair Bolsonaro adalah politikus kontroversial. Ia meraup dukungan atas sikap kerasnya terhadap kejahatan. Politikus itu mendukung pelonggaran UU pengendalian senjata dan memiliki sikap anti-aborsi yang tanpa kompromi.
Di sisi lain, pria itu bikin marah banyak orang di Brasil dengan komentar rasis dan homofobik. Misalnya, ia menyamakan homoseksualitas dengan pedofilia, dan mengatakan seorang anggota kongres terlalu buruk untuk diperkosa.
Pria berusia 63 tahun, yang mewakili Partai Sosial Liberal (PSL), punya banyak pengikut di media sosial. Banyak orang menjulukinya sebagai 'Donald Trump-nya Brasil'.
Jajak mendapat menunjukkan, Bolsonaro berpotensi meraup suara terbanyak dalam putaran pertama pemilihan presiden Oktober mendatang, jika Presiden Luis Inácio Lula da Silva tak boleh berlaga dalam pilpres.
Lula, yang berasal dari kubu sayap kiri, sudah lama difavoritkan kembali duduk di kursi presiden. Namun, saat ini ia dipenjara dan sedang mengajukan banding atas larangan pencalonannya pasca-vonis bersalah dalam kasus korupsi.
Dalam video yang beredar di media sosial, Bolsonaro menyampaikan pesan dari tempat tidur pasien.
Dengan suara serak, dia bersyukur kepada Tuhan dan tim medis yang telah menyelamatkan nyawanya.
Menurut Bolsorano, syok akibat penikaman yang menimpanya ibarat kepala terkena bola yang ditendang keras dalam permainan sepak bola.
Dia mengaku, rasa sakit yang ia rasakan tak terkira namun Bolsorano yakin ia bisa mengatasinya. "Saya tak pernah menyakiti siapapun," tambah dia.
Advertisement